Seni Fotografi - Definisi, Sejarah, Faktor dan Jenis Aliran Tema-nya

 

tegaraya.com - Fotografi adalah seni melukis rekaman objek gambar menggunakan pantulan cahaya pada objek yang difoto. Fotografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Photos” yang artinya cahaya dan “Grofos” yang berarti melukis. Secara definitif, Seni Fotografi diartikan sebagai Seni menghasilkan gambar atau foto dengan tema tertentu dan bernilai estetik dari suatu objek yang tersorot cahaya dan dipotret menggunakan sebuah alat rekam (kamera).

Alat yang populer untuk kegiatan seni fotografi adalah Kamera. Tanpa cahaya yang mengenai objek, tidak akan ada gambar yang bisa direkam oleh kamera. Orang yang melakukan kegiatan Fotografi disebut Fotografer.


Sejarah Seni Fotografi

Seni Fotografi memiliki sejarah panjang yang melewati beberapa fase sejarah. Fotografi dimulai dari kemampuan menangkap gambar secara manual dan memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Seni Fotografi benar-benar berkembang pesat setelah memasuki era modern atau kamera elektronik telah ditemukan sangat canggih dan modern. Berikut ini adalah beberapa fase sejarah perkembangan seni fotografi.

1. Fase Awal

Pada Abad ke-5 sebelum Masehi, seorang seniman bernama Mo Ti mengamati sebuah fenomena sains. Di sebuah ruangan gelap, terdapat sebuah lubang kecil (pinhole) di dinding yang dapat menyorotkan cahaya dari luar. Kemudian di sisi yang berseberangan dengan dinding berlubang tersebut dapat merefleksikan pemandangan dari luar ruangan secara terbalik melalui pinhole. Fenomena yang ditemukan oleh pria tersebut disebut sebagai Kamera Obscura. Penemuan ini menjadi sebuah cikal bakal dari penemuan dan perkembangan modern di masa modern.
Konsep Awal Kamera
Setelah penemuan fenomena Kamera Obscura tersebut, banyak ilmuwan dan peneliti klasik yang mengagumi kejadian tersebut. Sosok seperti Aristoteles dari Yunani Kuno pada abad ke-3 SM serta Ibnu Al-Haitam (Al-Hazen) pada abad ke-10 SM meneliti fenomena tersebut lebih lanjut. Mereka berusaha mengulang fenomena tersebut dan mencoba membuat desain Kamera Obscura yang lebih sederhana dan mempelajari refleksi gambar yang terjadi.

2. Fase Penemuan Kamera

Pada tahun 1558 Masehi, seorang Ilmuwan bernama Giambattista della Porta berhasil membuat Kamera Obscura tersebut pada sebuah kotak dan menyimpan gambar dalam bentuk seni lukis yang memakan waktu hingga beberapa jam untuk menyelesaikannya. Hingga pada tahun 1611 Johannes Kepler mampu membuat desain Kamera Obscura menjadi lebih sederhana untuk digunakan oleh seniman lukis menggambar suasana objek yang ditangkap cahaya tersebut. Beliau membuat sebuah miniatur tenda yang sangat gelap dan membuat cahaya masuk ke dalam ruangan tersebut melalui sebuah celah lubang yang kecil.
Kamera Obscura Portable
Pada Abad ke-17, penelitian tentang Kamera dilanjutkan oleh seorang Ilmuwan Italia bernama Angelo Sala. Beliau berhasil merefleksikan gambar ke dalam sebuah pelat berbahan chloride perak, namun belum berhasil mempermanenkan gambar tersebut. Hingga pada tahun 1824, seorang seniman Lithography dari Prancis bernama Joseph-Nicephore Niepce berhasil menangkap gambar dari kamera buatannya ke dalam pelat logam yang dilapisi aspal. Proses penangkapan gambar tersebut memakan waktu hingga 8 jam, dan gambar yang dihasilkan masih agak kabur, namun sudah dapat disimpan secara permanen dan karya foto tersebut dianggap sebagai karya foto pertama di dunia.
Gambar Pertama di Dunia (1824)

3. Fase Seni Fotografi Pertama

Sejarah Fotografi Modern dimulai pada tahun 1839 atau pada abad ke-19 Masehi di Kawasan Negara Kerajaan Prancis. Seorang seniman lukis bernama Louis-Jacques Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto secara utuh dan permanen. Beliau membuat rekaman fotografi selama 1,5 jam diatas lembaran plat tembaga yang dilapisi iodin, yang kemudian pelat tersebut dicuci menggunakan larutan air garam dapur dan pasir suling.
Karya Seni Fotografi pertama di Dunia (1839)
Seni Fotografi saat itu dinyatakan sebagai sebuah terobosan teknologi terbaru yang dapat merekam momen-momen indah dari sejarah dan peristiwa yang terjadi. Hingga akhirnya kamera portable mulai dikembangkan oleh Perusahaan Kodak Eastman. Hingga pada tahun 1950 Negara Jepang mulai memasuki dunia seni fotografi dan belajar mengembangkan kamera digital dengan teknologi lensa prisma. Jepang berhasil mematenkan produk-produk Kamera bermerk Nikon dan Canon untuk mengembangkan seni fotografi di era modern hingga saat ini.
Revolusi Kamera

Faktor-faktor dalam Seni Fotografi

Dalam visualisasi hasil karya seni fotografi dibutuhkan beberapa faktor untuk menghasilkan hasil karya foto yang bagus. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Cahaya; Cahaya merupakan faktor penting dalam pengambilan objek karya foto. Tanpa cahaya yang memantul ke objek foto, gambar yang terekam di dalam kamera akan gelap dan tidak menampilkan bentuk objek yang jelas. Dalam seni fotografi, beberapa teknik pencahayaan digunakan oleh fotografer untuk menghasilkan efek cahaya yang menarik pada objek yang difoto. Terkadang fotografer akan menggunakan bantuan cahaya buatan atau lampu untuk membentuk efek dan kecerahan yang dipantulkan oleh objek foto.
  2. Kamera; Kamera adalah alat yang digunakan untuk merekam objek gambar pada lembaran film. Dewasa ini banyak fotografer yang menggunakan kamera digital sehingga rekaman gambar tersimpan ke dalam memori kamera dan bersifat file digital. Komponen yang terdapat dalam kamera untuk menghasilkan rekaman gambar antara lain adalah; badan kamera, sistem lensa, pemantik potret (shutter) dan pemutar film. Kamera merupakan alat populer dengan berbagai variasi lensa sehingga akan menghasilkan variasi bentuk rekaman gambar foto. Beberapa jenis lensa antara lain; Lensa sudut lebar (wide lens), Lensa Sudut Kecil (tele lens), dan Lensa Variabel (variable lens). Berbagai bentuk lensa tersebut memiliki fungsi dan hasil yang berbeda apabila digunakan oleh fotografer.
  3. Fotografer; Fotografer atau juru foto adalah orang yang melakukan proses fotografi atau orang yang merekam gambar foto menggunakan kamera. Fotografer umumnya memikirkan seni dan teknik pengambilan objek foto yang bagus den sesuai tema. Fotografer lebih kompeks apabila dilihat dari bentuk kegiatannya yaitu fotografer professional dan dan fotografi hobi. Fotografer memiliki beberapa tingkatan kualifikasi kemampuan dalam melakukan hasil karya fotografi, antara lain: amatir, semi-professional dan Professional.

Jenis-jenis Aliran Tema Seni Fotografi

Secara umum orang-orang akan berpendapat bahwa kegiatan fotografi bertujuan untuk keperluan jurnalistik. Namun ternyata fotografi memiliki banyak fungsi seni dan menampilkan keindahan yang bisa dinikmati dengan beragam tema. Dalam kegiatan Fotografi memiliki banyak Aliran atau Tema untuk menentukan objek foto oleh seorang Fotografer. Keragaman aliran tema juga dipengaruhi oleh teknik editing dan selera seni dari masing-masing fotografer. Macam-macam jenis aliran tema yang populer digandrungi oleh para forografer adalah sebagai berikut.

1. Photojurnalism

Photojurnalism atau foto jurnalistik adalah jenis aliran tema yang yang mengutamakan kebenaran objek dan peristiwa yang terjadi pada objek foto tanpa diproses dalam tahap editing atau dilebih-lebihkan. Jenis aliran tema ini biasanya digunakan oleh wartawan untuk menjadi foto headlines sebuah berita yang bersifat aktual. Foto jurnalistik banyak kita temukan didalam selebaran koran, majalah maupun portal berita online.
Foto Jurnalistik

2. Landscape Photography

Landscape Photography adalah jenis aliran tema yang menjadikan pemandangan alam sekitar sebagai objek karya foto. Jenis objek yang dipilih antara lain pegunungan, pedesaan, danau, sungai, dan objek-objek natural lainnya. Aliran tema ini sangat populer di kalangan fotografer maupun orang umum karena bertujuan untuk mengeksplorasi dan menyimpan galeri keindahan alam di dunia.
Fotografi Landscape

3. Street and Urban Photography

Street and Urban Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang menampilkan kondisi manusia di tempat-tempat umum. Aliran tema fotografi ini objek foto yang diambil adalah manusia yang berada ditempat terbuka seperti pasar, perkantoran, terminal, stasiun kereta api, dan tidak harus berada dijalanan perkotaan. Objek manusia yang difoto akan bergerak secara natural sesuai aktifitas yang mereka lakukan. Aliran tema fotografi ini terkadang memiliki sifat surealisme karena mengambil sudut gambar yang berbeda dari fotografi jurnalistik dan memiliki perspektif yang kreatif dari juru foto tersebut.
Street & Urban Photography

4. Wildlife Photography

Wildlife Photography merupakan aliran tema fotografi yang mendokumentasikan berbagai macam satwa liar beserta habitat alaminya. Aliran tema ini cukup liar karena akan mengambil beberapa binatang buas yang dijadikan objek foto. Beberapa binatang pun akan susah dilakukan sesi pengambil foto karena sulit didekati, sehingga terkadang sang fotografer akan ditemani oleh beberapa kru yang mengerti tentang kehidupan binatang.
Wildlife Photography

5. Human Interest Photography

Human Interest Photography adalah jenis aliran tema yang mengambil potret kehidupan seseorang atau kumpulan orang yang menggambarkan suasana dan menimbulkan simpati dari orang yang melihat karya foto tersebut. Kebanyakan dalam aliran tema ini mengambil potret kehidupan masyrakat kalangan ekonomi bawah atau didaerah pedalaman. Untuk membuat karya foto Huma Interest yang bagus dibutuhkan karakter yang kuat dan ekspresi yang nyata dan menyentuh. Orang yang menjadi objek foto tidak sadar akan proses fotografi dan beraktifitas natural, sehingga keindahan hasil karya foto ini adalah murni kreatifitas dan teknik fotografi yang dilakukan oleh Fotografer.
Human Interest Photography

6. Folks Photography

Folks Photography adalah jenis aliran tema yang menggambarkan interaksi manusia dengan alam. Tema aliran ini populer dikalangan traveler dan penjelajah alam. Beberapa potret hasil fotografi berupa kegiatan kamping di alam terbuka. Tema aliran ini mirip dengan tema aliran Human Interest namun bersifat dibuat dengan kesengajaan dan memiliki konsep yang diatur.
Folks Photography

7. Sports Photography

Sports Photography adalah jenis aliran tema yang menjadikan event dan atlet olahraga sebagai objek foto. Dalam sebuah event olahraga dunia banyak momen dramatis, lucu dan menegangkan yang terjadi di atas lapangan. Untuk menghasilkan foto yang detail biasanya fotografer akan menggunakan Kamera dengan lensa bersudut kecil (tele lens).
Sports Photography

8. Culture Photography

Culture Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang menitikberatkan pada objek-objek pada karya seni kebudayaan yang ada disekitarnya maupun event kebudayaan. Aliran tema ini biasanya akan menyorot objek yang bersifat cultural seperti benda-benda ukiran seni kriya, patung-patung, rumah adat, hingga acara adat yang diselingi beberapa kesenian daerah seperti tarian daerah, teater rakyart dan ritual adat. Aliran ini terkadang bersifat jurnalitik atau untuk keperluan berita. Namun galeri foto yang dihasilkan juga bisa dipamerkan pada beberapa pameran seni.
Culture Photography

9. Travel Photography

Travel Photography merupakan jenis fotografi yang aliran tema yang menjadikan beberapa objek panorama perkotaan atau alam dalam kegiatan travelling. Banyak objek fotografi yang dipilih dalam kegiatan travelling tersebut antara lain bangunan, monumen kota, taman, lokasi wisata dan beberapa fenomena alam. Travel Photography memiliki cakupan yang luas karena terkadang dalam kegiatan travelling tersebut bisa mengambil tema lainnya seperti Architectural, Landscape, maupun jurnalistik. Beberapa hasil karya foto juga akan dilakukan proses editing untuk menampilkan sudut pandang keindahan yang dikonsep oleh sang fotografer.
Travel Photography

10. Micro Photography

Micro Photography merupakan jenis aliran fotografi yang menampilkan objek foto yang sangat kecil. Jenis fotografi ini membutuhkan lensa kamera khusus untuk mengambil detail objek fotonya. Fotografi mikro biasanya lebih banyak untuk keperluan sains atau kedokteran untuk dapat menampilkan benda mikroskopik kepada beberapa khayalak ramai dalam sesi persentasi publik.
Micro Photography

11. Macro Photography

Macro Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang menitikberatkan objek fotografi berupa benda-benda kecil atau hewan-hewan kecil. Objek-objek foto yang ditampilkan antara lain serangga, binatang kecil, bunga, embun atau dedaunan kecil. Fotografi ini menggunakan lensa makro sehingga menampilkan objek foto yang sangat detail dan dekat.
Macro Photography

12. Portrait Photography

Portrait Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang berhubungan dengan ekspresi wajah manusia. Dalam menampilkan ekspresi wajah tersebut dibuat natural tanpa konsep yang diatur oleh fotografer. Tema fotografi ini menunjukkan beberapa ekspresi seperti senang, sedih, marah atau ekspresi lainnya.
Potrait Photography

13. Aerial Photography

Aerial Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang mengambil sorot panorama alam atau permukiman sekitar dengan sudut pandang dari atas udara atau perspektif mata burung. Pengambilan potret foto bisa dilakukan oleh sang fotografer diatas helikopter, pesawat maupun menggunakan drone. Teknik pengambilan gambar foto bisa menggunakan tipe obligue yaitu pengambilan gambar dengan sudut kemiringan 45° terhadap objek panorama atau tipe vertikal yaitu pengambilan gambar secara tegak lurus dengan sudut 90°. Jenis tema fotografi selain untuk diperlihatkan keindahannya, juga bertujuan untuk keperluan studi landsekap tata kota, arkeologi dan geologi.
Aerial Photography

14. Night-Shoot Photography

Night-Shoot Photography merupakan jenis aliran tema yang menjadikan suasana panorama alam pada malam hari yang dilengkapi dengan cahaya dari lampu jalananan dan sorotan cahaya dari kendaraan bermotor. Lokasi yang menjadi tema fotografi ini biasanya adalah kota-kota besar yang ramai pada malam hari. Fotografer yang mengambil aliran tema ini akan
Night Shot Photography

15. Event Photography

Event Photography merupakan jenis aliran tema fotografi yang menjadikan acara atau kegiatan massal manusia sebagai objek fotografi. Biasanya beberapa event yang dijadikan objek fotografi antara lain pesta pernikahan, acara wisuda, konser, acara adat, dan lain-lain. Pada event pernikahan dikenal dengan prosesi Pra Wedding yang menampilkan hasil-hasil fotografi Pra Wedding. Pada foto Pra Wedding akan menggunakan banyak tema konseptual, teknik fotografi hingga editing yang memperindah foto-foto Pra Wedding. Sementara untuk event konser musik atau disebut Stage Photography biasanya menyorot aksi panggung beberapa seniman musik diatas panggung serta menampilkan beberapa keramaian acara dengan sudut pandang yang menarik dari juru foto.
Event Photography

16. Fashion Photography

Fashion Photography adalah jenis aliran tema yang menampilkan objek foto berupa model yang menggunakan berbagai jenis baju atau pernak pernik yang bersifat fashionable. Aliran tema ini sering dipublikasikan untuk keperluan marketing di beberapa koran, majalah atau portal toko online.
Fashion Photography

17. Architectural Photography

Architectural Photography adalah jenis aliran tema yang memotret bangunan-bangunan dan struktur serupa sebagai representasi estetika dalam karya foto. Bangunan-bangunan megah dan monumental biasanya dijadikan objek foto dengan beberapa sentuhan teknik fotografi dan sudut perspektif yang digunakan oleh sang juru foto.
Architectural Photography

18. Interior Decoration Photography

Interior Decoration Photography merupakan jenis aliran tema memotret suatu interior ruangan yang memiliki sudut estetika yang menarik. Aliran tema fotografi ini sebenarnya adalah bagian dari arsitektural fotografi namun lebih bersifat dekoratif tanpa dilebih-lebihkan dengan teknik fotografi yang bersifat makro dan banyak sudut perspektif terhadap suatu objek bangunan. Tema fotografi ini terkadang juga digunkan untuk keperluan marketing perumahan dan jasa konsultasi dekorasi interiora sebuah perkantoran atau rumah tinggal.
Fotografi Interior

19. Still Life Photography

Still Life Photography adalah jenis aliran tema fotografi yang menjadikan benda mati atau benda tidak bergerak sebagai objek foto. Dalam tema fotografi ini membebaskan juru foto untuk mengatur posisi objek atau sekelompok objek, latar belakang maupun teknik pencahayaannya. Biasanya beberapa benda yang dijadikan objek foto adalah barang-barang dekorasi seperti vas bunga, guci, lukisan, dan lain-lain.
Still Life Photography

20. Food Photography

Food Photography adalah jenis aliran tema cukup popluer dan trend dikalangan fotografer maupun orang umum. Aliran tema ini menjadikan berbagai macam makanan yang memiliki tampilan dekorasi yang menarik sebagai objek foto. Teknik foto yang digunakan biasanya adalah penentuan angle foto terhadap objek foto makanan. Aliran tema ini sangat menarik karena bersifat fresh dan colorfull.
Food Photography

21. Coffeetography

Aliran tema Coffetography merupakan jenis aliran tema yang populer saat ini dan sering digunakan untuk background qoutes yang menarik. Coffetography adalah seni fotografi yang mengabadikan objek kopi yang menarik ke dalam rekaman foto. Kopi yang difoto biasanya memiliki dekorasi hiasan yang menarik diatas krim dan lengkap dengan kepulan asap. Aliran tema seni fotografi ini banyak diminati fotografer pemula dengan berbagai macam jenis kamera.
Coffetography

22. Fine-Art Photography

Fine-Art Photography adalah jenis aliran tema yang menitikberatkan nilai estetika dan intelektual dalam karya fotografinya. Jenis aliran tema ini cukup rumit dimengerti oleh orang umum karena tema didalam foto tersebut merupakan ide dan pemikiran seni yang hanya dimengerti oleh fotografer tersebut. Aliran tema ini serupa dengan lukisan Surealisme namun lebih nyata dan objek yang difoto bukan dunia imajinasi yang dibuat-buat berlebihan. Seseorang yang mengerti seni foto secara interpretasi, apresiasi dan ekspresi dapat menguraikan jenis aliran ini.
Fine-Art Photography

23. Panning Photography

Panning Photography adalah tema aliran fotografi yang mengambil objek bergerak dan mengikuti gerakan objek tersebut. Kondisi pengambilan pada tema Panning Photography akan membuat objek lebih difokuskan sementara lingkungan sekitar akan bersifat blur atau buram. Aliran tema fotografi ini mirip aliran tema Street Photography karena banyak menggunakan objek yang berada dilingkungan sekitar jalanan yang sedang bergerak.
Panning Photography

24. Commercial/Advertising Photography

Commercial Photography merupakan jenis tema fotografi yang menjadikan barang-barang marketing non-model sebagai objek fotografi. Beberapa contoh potret fotografi terhadap barang-barang komersial antara lain seperti mobil, motor, jam tangan, dan lain-lain. Commercial Photography sangat luas cakupannya hingga bisa meliputi beberapa tema foto seperti food, fashion, architectural, dan still life. Namun jenis tema fotografi ini murni ditujukan untuk keperluan advertising sehingga akan ditambahkan editing logo marketing.
Commercial Photography

Demikian artikel tentang Pengertian atau Definisi Seni Fotografi beserta deskripsi sejarah, faktor-faktor dan jenis-jenis aliran Temanya yang perlu kita ketahui. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label fotografi pada laman tegaraya.com

Artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Seni Fotografi - Definisi, Sejarah, Faktor dan Jenis Aliran Tema-nya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel