Seni Lukis - Definisi, Sejarah, Fungsi, Tujuan dan jenis-jenis Alirannya

tegaraya.com - Seni Lukis merupakan salah satu cabang dari Seni Rupa. Seni Lukis diungkapkan sebagai karya seni 2 dimensi yang tersusun dari beberapa unsur-unsur seni rupa, seperti titik, garis, bentuk pola, warna, tekstur dan pencahayaan (semu).  Sehingga Seni Lukis didefinisikan sebagai karya seni rupa yang menampilkan visual yang indah dari sebuah objek tertentu yang telah dilihat atau diimajinasikan oleh seniman lukis ke dalam sebuah media datar 2 dimensi.

Seni Lukis merupakan pengembangan khusus dari kegiatan menggambar dan mewarnai. Wujud seni lukis adalah karya dua dimensi yang bermedia datar (kertas, kanvas, kayu, dll) yang menonjolkan keindahan warna & goresan garis dan mempresentasikan berbagai objek seperti; manusia, hewan, pemandangan alam atau objek-objek abstrak.

Lukisan memuat gagasan atau ekspresi dari Seniman yang berimajinasi untuk menggambar sebuah objek yang dilihat dan menirunya dalam bentuk gambar yang lengkap dengan kondisi apa adanya disekitarnya, atau dapat juga menggambarkan objek yang tersimpan dalam bentuk memori ingatannya, entah secara realistis atau khayalannya.

Lukisan yang lengkap biasanya menggambarkan objek yang dipadukan dengan secara harmoni dengan komposisi warna tertentu, memiliki kesan pencahayaan atau efek gradasi bayangan yang akurat, serta perasaan yang tertuang pada gambar. Orang atau Seniman yang melakukan pekerjaan membuat karya seni lukis disebut dengan Pelukis.


Sejarah Seni Lukis

Seni Lukis sangat terkait dengan gambar-gambar berbentuk 2 dimensi. Pada masa Prasejarah, gambar-gambar yang terlukis oleh manusia merupakan sebuah media komunikasi yang belum menemukan tulisan-tulisan aksara. Gambar-gambar tersebut ditemukan pada dinding gua batu atau bongkahan batu untuk menceritakan bagian-bagian penting dari kehidupan manusia pada masa itu. Gambar-gambar yang dibuat dengan cara mencoret atau menggores media dinding batu diyakini sebagai bentuk seni lukis yang tertua di dunia.

Seni Lukis kemudian semakin berkembang pada era klasik saat manusia telah mampu menciptakan aksara untuk media berkomunikasi melalui tulisan. Seni Lukis pada era klasik memiliki tujuan dan fungsi mistisme yang melengkapi cerita-cerita legenda, epos dan propaganda paganisme saat itu. Seni Lukis saat itu banyak menggambarkan wujud-wujud mitologi, dewa dewi dan cerita fenomena alam yang terjadi saat itu.

Kemudian Seni Lukis berkembang di awal Abad Pertengahan dan perkembangan Keyakinan Samawi di Timur Tengah. Namun seni lukis saat itu mengalami sedikit kemunduran karena dianggap dapat merusak kepercayaan agama dan keyakinan terhadap Tuhan. Lukisan-lukisan era Abad Pertengahan lebih banyak menampilkan simbol-simbol tertentu dan tidak begitu menampilkan realisme wujud atau figur tertentu. Seni Lukis lebih banyak digunakan sebagai media untuk menguatkan ajaran agama dan membantu penyebarannya.

Seni Lukis di Dunia mengalami perkembangan pesat dengan beragam aliran saat memasuki era Renaisans di bawah pengaruh Kekaisaran Romawi Kuno hingga Byzantium. Seni Lukis memiliki lingkup tersendiri yang terpisah dari pengaruh agama, serta memiliki kebebasan berekspresi. Namun pada beberapa momentum, Seni Lukis tetap menjadi media untuk penyebaran ajaran Agama di tengah masyarakat saat itu.

Perkembangan Seni Lukis di kawasan Indonesia diteliti telah muncul melalui kebudaayn Austronesia pada sekitar 5000 abad yang lalu. Bukti-bukti sejarah kemunculan seni lukis di Indonesia banyak ditemukan pada beberapa situs sejarah di Papua, Bagian Barat Danau Sentani, Sulawesi Selatan dan Maluku. Seni lukis masa prasejarah tersebut banyak ditemukan pada dinding-dinding gua batu yang menggambarkan objek berupa manusia, binatang, pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Sementara seni lukis modern di Indonesia muncul dan berkembang saat penjelajahan Bangsa Kolonial seperti Portugis, Spanyol dan Belanda telah masuk di kawasan Asia Tenggara.

 

Fungsi dan Tujuan Seni Lukis

Seni Lukis pada prinsipnya adalah menggambarkan keindahan yang dilihat atau diimajinasikan kedalam sebuah media datar 2 dimensi dengan menggunakan alat-alat dan bahan lukis. Namun Seni Lukis memiliki fungsi dan tujuan dengan lingkup lebih luas seiring dengan perkembangan peradaban, industri dan ekonomi di dunia.

Seni Lukis memiliki beberapa fungsi, antara lain adalah.

  1. Fungsi Primer; yaitu seni lukis merupakan sebuah ungkapan emosi dan imajinasi pelukis yang ingin menampilkan sebuah visual yang indah dan mempresentasikan buah pikirannya tersebut. Sementara bagi para apresiator atau penikmat lukisan tersebut, lukisan memiliki fungsi untuk membangun rasa ketertarikan dan ketenangan saat melihatnya.
  2. Fungsi Sekunder; yaitu seni lukis dapat menjadi sarana komunikasi dari pelukis untuk para penikmat lukisannya. Selain itu Seni Lukis menjadi sebuah aset komersil yang dapat diperjualbelikan oleh Pelukis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  3. Fungsi Fisik; yaitu seni lukis berfungsi sebagai hiasan suatu dekorasi yang dapat meningkatkan nilai estetikanya. Seni lukis ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi orang-orang sekitar untuk menikmati keindahannya.

Seni Lukis juga memiliki tujuan tertentu yang perlu diketahui. Berikut ini adalah beberapa Tujuan seni Lukis.

  1. Tujuan Ekspresi; dimaksudkan bahwa seni lukis adalah media paling umum untuk berekspresi di bidang seni. Seni lukis merupakan media untuk mengungkapkan media, imajinasi dan kreatifitas dalam wujud yang terlihat dan diraba.
  2. Tujuan Religius; yaitu sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Seni Lukis akan terbuat dengan tulus demi keperluan penyembahan bagi Tuhan sejak masa lampau hingga saat ini.
  3. Tujuan Komersial; yaitu seni lukis sebagai objek yang dapat diperjualbelikan dan menghasilkan keuntungan bagi pelukis.
  4. Tujuan Kritik Sosial; dimaksudkan bahwa terkadang seni lukis bisa menjadi media untuk mengungkapkan komunikasi visual berupa kritik, anjuran, saran, nasehat dan penegakkan keadilan.

 

Bentuk-bentuk Seni Lukis

Seni Lukis merupakan ekspresi atau ide yang dicurahkan oleh pelukis secara visual dua dimensi dengan media cat warna dan kanvas. Perlengkapan atau alat bantu untuk membuat seni lukis dapat berupa kuas, palet, drawing pencil, spidol, dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa jensi bentuk-bentuk karya yang diklasifikasikan sebagai bagian dari  Seni Lukis.

  1. Gambar; Gambar memiliki perwujudan yang lebih menekankan unsur garis, bentuk dan aspek kegunaannya, tanpa adanya ekspresi. Contohnya adalah Gambar Arsitektur, Gambar Dekorasi, Gambar Desain, Ilustrasi hingga model.
  2. Lukisan; adalah sebuah gambar yang mengungkapkan bentuk objektifiyas dengan komposisi dan nilai subjektif melalui ekspesi dan kreatifitas.
  3. Sketsa; diwujudkan berupa garis sederhana yang dibuat relatif spontan namun bermakna.
  4. Kartun; merupakan gambar yang telah dideformasi dari wujud aslinya menjadi lebih lucu.
  5. Karikatur; adalah sebuah wujud kartun sindiran yang terfokus pada karakter objek. Walau sudah mengalami deformasi, namun karakter objek tersebut tetap membuat kita mengenalinya karena ciri khas uniknya.
  6. Vinyet; merupakan sebuah gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas, hanya menjadi sebuah improvisasi bagi pengisi halaman kosong pada selembar kertas atau lembaran buku.
  7. Siluet; adalah sebuah gambar hitam bayangan tanpa suatu objek, dengan atau tanpa modifikasi.

 

Aliran-aliran dalam Seni Lukis

Seni Lukis biasanya memiliki ciri khas, tema, teknik yang diungkaplah oleh Seniman, disebut dengan Gaya atau Aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga Jenis, yaitu: Representatif, Non-Representatif dan Deformatif.

Berikut ini adalah  deskripsi dari beberapa jenis golongan seni lukis atau sub aliran yang digunakan oleh beberapa seniman yang memiliki ciri khas berbeda-beda:

1. Representatif 

Representatif adalah gaya atau aliran dalam seni lukis yang menggambarkan wujud yang menyerupai kondisi objek lukis yang sebenarnya.

  • Romantisisme; adalah aliran seni lukis yang mengekspresikan perasaan dan menonjolkan pendekatan emosional. Ciri lukisan aliran ini bertema eksotik, komposisi yang dinamis dan unsur warna yang gelap dan terang yang didramatisir.

Lukisan Romantisisme

  • Naturalisme; merupakan aliran yang cenderung  menunjukkan suatu keadaan Alam. Semua tema yang ingin dibuat untuk melukis dihubungkan dengan keadaan alam yang lebih dominan. Lukisan ini dibuat sepersis mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin.

Lukisan Naturalisme

  • Realisme; adalah aliran seni lukis yang memandang dunia ini tanpa ilusi, dalam artian subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja.

Lukisan Realisme

  • Fantasi Art; merupakan aliran seni lukis yang menampilkan objek dari fantasi-fantasi mitologi, legenda atau cerita fiktif yang dibuat dengan kesan nyata, seperti lukisan Realisme. Lukisan jenis ini dapat dibuat secara manual (handidraft) atau digital.

Lukisan Fantasi Art

  • Simbolisme; adalah sebuah aliran seni lukis realistik yang menampilkan eksperimen menggunakan simbol-simbol, sindiran kiasan, gambar misteiur dan teka-teki. Aliran lukisan ini terkadang menyerupai bentuk lukisan deformatif beraliran Surealisme, namun tidak berimajinasi secara liar dan hanya berfokus pada simbol-simbol, kesan misterius dan teka-teki.

Lukisan Simbolisme

2. Non-Representatif

Golongan seni lukis Non-Representatif adalah kebalikan dari golongan Representatif. Bentuk dasar objek lukis ini tidak meniru keadaan alam apa pun dan jauh meninggalkan bentuk aslinya.

  • Abstrakisme; adalah jenis lukisan yang tidak memiliki pola, objek atau figur lukisan namun memiliki gagasan, ide dan keindahan yang diungkapkan secara ekspresif, spontan, dengan metode lukis yang unik & nyentrik, seperti menumpahkan cat air ke atas kanvas & mengacak-acaknya.

Lukisan Abstrak

  • Ekspresionisme; adalah jenis aliran lukisan yang menampilkan ungkapan ekspresi jiwa dalam bentuk kebebasan distorsi bentuk dan warna. Lukisan Ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu dari Seniman yang bersifat spontanitas saat melihat sebuah objek gambar dan tercurahkan pada media lukis, tanpa harus meniru secara detail objek tersebut.

Lukisan Ekspresionisme

  • Formalisme; adalah aliran seni lukis yang hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis.

Lukisan Formalisme

  • Impresionisme; yaitu gaya seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan.

Lukisan Impresionisme

3. Deformatif

Aliran Seni Lukis Deformatif merupakan gaya lukis yang mengubah bentuk asli dari objek yang dilukis, sehingga menghasilkan bentuk baru, namun masih menyerupai bentuk dasar aslinya.

  • Surealisme merupakan aliran seni lukis yang bersifat imajinatif. Aliran seni lukis ini menghadirkan kontradiksi antara mimpi dan realita menjadi nyata dalam gambar yang memperlihatkan objek nyata dalam keadaan yang tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpi atau alam bawah sadar manusia.

Lukisan Surealisme

  • Dadaisme yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram, atau mengerikan. Lukisan jenis ini biasanya mengekspresikan bentuk sindiran atau pesan.

Lukisan Dadaisme

  • Kubisme, adalah aliran seni lukis yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-kubus-an (bidang segi empat) atau objek geometris lainnya.  Aliran Seni Kubisme merupakan seni yang menggunakan gaya abstrak formalistik dalam melukisnya.

Lukisan Kubisme

  • Fauvisme; lukisan yang menampilkan ekspresi dan imajinasi yang bersifat kontras dalam menangkap suasana dan objek hendak dilukis. Para pelukis Fauvisme berpendapat bahwa harmoni warna yang mencolok dan kontras lebih menarik yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam.

Lukisan Fauvisme

  • Futurisme; adalah aliran seni lukis yang menggambarkan objek lukisan yang bersifat futuristik, dinamis dan terlihat seperti bergerak. Aliran Futurisme berpandangan bahwa derajat kehidupan dapat dicapai melalui aktifitas yang selalu bergerak maju. Lukisan Futurisme lebih banyak mengambil tema tentang kesibukan, kesimpangsiuran dan hiruk pikuk dari kehidupan modern di masa depan.

Lukisan Futurisme

  • Pop Art; merupakan perkembangan seni lukis yang dipengaruhi oleh transformasi budaya populer yang terjadi di masyarakat. Pop Art sering menggunakan media campuran dalam karyanya. Misalnya lukisan dengan gaya foto, berbagai kombinasi antara lukisan, ukiran atau patung kayu, logam, plastik, gibs, rongsokan dan bahan lainnya.

Lukisan Pop Art

Demikian artikel tentang Pengertian atau Definisi Seni Rupa beserta deskripsi jenis-jenis, aliran dan bentuk-bentuknya yang telah kita ketahui.  Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label seni lukis pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Seni Lukis - Definisi, Sejarah, Fungsi, Tujuan dan jenis-jenis Alirannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel