Lukisan aliran Romantisisme - gambar lukisan klasik bercorak emosi dan perasaan

tegaraya.com - Lukisan aliran Romantisisme adalah jenis aliran lukisan yang menampilkan objek realistis yang dibumbui dengan perasaan yang bersifat dramatis dan emosional. Lukisan ini bersifat sangat realistis dan mengedepankan akurasi bentuk dan warna dari objek lukisan. Namun objek lukis akan digambarkan dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan dan bersifat simbolis terhadap sebuah peristiwa tertentu dengan gestur yang teatrikal, seperti wibawa, angkuh, anggun, iba, dan lain-lain.

Lukisan Romantisisme sangat banyak ditemui pada era klasik di kawasan Eropa dan Asia Barat. Tujuan lukisan aliran Romantisisme adalah sebagai media ekspresi dari Pelukis untuk menggambarkan sebuah peristiwa bersejarah, objek, figur atau sosok yang dikaguminya dengan sebuah gambaran hiperbola sesuai selera dan perasaannya.



Sejarah Seni Lukis Romantisisme

Lukisan aliran Romantisisme muncul pada kisaran akhir abad ke-18 atau pada Tahun 1770 Masehi di Eropa Barat dan dianggap sebagai aliran lukisan yang cukup tua. Gerakan Lukisan Romantisisme disuarakan pertama kali oleh Penyair asal Inggris bernama William Wordsworth pada tahun 1815. Lukisan Romantisisme menjadi sebuah sanggahan terhadap gaya lukis Neo Klasisme saat itu yang terlalu menonjolkan kehidupan Keluarhga Kerajaan di Istana yang cenderung statis terhadap Kingdom-sentris. Gaya Lukisan beraliran Romatisisme akhirnya lahir dibawah pengaruh Revolusi Industri pada saat itu, sehingga Lukisan ini dianggap melawan norma-norma bangsawan, politik dan sosial.
William Wordsworth
Lukisan aliran Romantisisme mengambil nama Roman yang terinspirasi dari jenis sastra klasik di daratan Eropa. Roman diartikan tentang Kisah Heroik yang menunjukkan kehebatan, perjuangan, dan penaklukan yang digambarkan dengan sangat dramatis. Lukisan Romantisme seperti menggambarkan sebuah Drama Teater yang diabadikan dalam bentuk lukisan klasik yang realistis namun dramatis. Lukisan Romantisisme juga mendeskripsikan sebuah cerita tentang kejadian tertentu, kegetiran, dan hal-hal yang dianggap istimewa.



Ciri-ciri Lukisan Romantisisme

Karakteristik yang ditampilkan dari lukisan beraliran Romantisisme adalah objek yang bersifat realistis atau sesuai dengan kondisi alam sekitar dan tokoh yang dilukis. Namun Romantisisme memasukkan unsur drama pada visual adegan-adegan tertentu yang terkesan dilebihkan-lebihkan, demi kepentingan kaum bangsawan dan kerajaan saat itu. Namun Lukisan Romantisisme sangat lekat dengan kebutuhan catatan dan arsip sejarah suatu bangsa, sehingga Lukisan Romanitisisme memiliki nilai eksklufitas yang cukup tinggi.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa ciri-ciri lain dari Lukisan beraliran Romatisisme.
  1. Lukisan bersifat subjektif berdasarkan perasaan dari Pelukis.
  2. Objek Lukisan Realistis Imajinatif, dimaksudkan bahwa lukisan yang dibuat tanpa fantasi (surealis) tetapi menampilkan imajinasi teatrikal yang dibuat-buat, seperti sifat heroik, anggun, berwibawa, hingga absurd.
  3. Lukisan tetap menonjolkan kemewahan yang lebih dari kenyataan objek lukis.
  4. Intensitas perasaan yang emosional yang tinggi, dan haus akan pengakuan.
  5. Warna didalam lukisan cenderung meriah, cerah dan sedikit objek.
  6. Beberapa lukisan akan menampilkan simbol-simbol tertentu yang disembunyikan sebagai pesan untuk komunitas tertentu.
  7. Lukisan Realistis dengan teknik dan warna yang sesuai kondisi alam, tapi didramatisir agar lebih elegan.


Tokoh Pelukis Terkenal aliran Romantisisme

Lukisan Romantisisme adalah jenis aliran lukisan klasik yang berkembang jauh para era abad pertengahan hingga era kolonialisme di kawasan Eropa. Lukisan Romantisisme yang banyak mendramatisir adegan dan cerita disajikan ke dalam visual dengan teknik lukisan realistik. Hampir disetiap kerajaan dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki karya-karya lukis beraliran Romantisisme yang ikonik di daerahnya.
Franciso Goya
Beberapa tokoh seniman yang menganut aliran Romantisisme dan membuat beberapa karya yang telah dikenal di dunia antara lain; Franciso Goya dari Spanyol, Adolph Tidemand dari Norwegia, Caspar David Friedrich dari Jerman, William Blake, Joseph Mallord William, Jhon Martin dan Percy Bysshe Shelley dari Inggris, Eugene Delacroix, Gustave Coubert dan Theodore Gericault dari Prancis, Francesco Hayez dari Italia, serta Raden Saleh dari Indonesia dan seniman-seniman lainnya.



Contoh-contoh karya lukis Romantisisme

Berikut ini adalah kumpulan beberapa contoh Lukisan beraliran Romantisisme yang menarik untuk dilihat dan dipelajari.



Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (Raden Saleh)

Adolph Tidemand (1814 - 1976)








Lukisan Napoleon Bonaparte

karya lukis Raden Saleh


Lukisan beraliran Romantisisme saat ini sudah kurang diminati oleh para seniman lukis. Beberapa karya lukis beraliran Romantisme biasanya menjadi sebuah karya yang dilelang karena bersifat langka dan mewah, atau tersimpan di Museum Seni yang dikelola oleh Negara. Lukisan Romantisme menjadi sebuah potret sejarah yang terlukis secara visual diatas media lukis, meninggalkan kenangan dari masa lalu.


Demikian artikel tentang deifinisi dan deskripsi tentang Lukisan aliran Romantisme yang menamplikan gambar klasik bercorak perasaan dan emosi yang absurd. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label seni lukis pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Lukisan aliran Romantisisme - gambar lukisan klasik bercorak emosi dan perasaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel