Lukisan aliran Kubisme - gambar figuratif bercorak deformatif

tegaraya.com - Lukisan beraliran Kubisme adalah jenis aliran seni lukis yang menyajikan objek-objek figuratif tertentu yang mengalami deformasi menjadi bentuk-bentuk geometris yang baru berupa kubus, segitita, maupun bentuk lainnya yang difragmentasikan menjadi sebuah wujud baru didalam frame lukisan. Lukisan-lukisan Kubisme menampilkan potret figur dan backgroundnya seperti gambaran lukisan realistik, namun objek tersebut dimodifikasi bentuknya berdasarkan selera seniman yang ingin menampilkan keindahan yang unik.

Lukisan beraliran Kubisme menciptakan kombinasi objek-objek yang berbentuk geometris tertentu dan bersifat futuristik. Walau tidak realistik namun memanjakan mata dengan keindahannya. Semua pola-pola geometris difragmentasikan sedemikian rupa hingga dapat mengikuti objek figur tertentu dengan ciri khas yang unik dan menampilkan warna lukisan yang cukup kontras.

Lukisan beraliran Kubisme terdorong dari ide-ide modernisasi yang ingin menyajikan jenis lukisan baru yang berseberangan dengan aliran Realisme maupun Romantisisme yang begitu diagungkan pada era popularitasnya.



Sejarah Seni Lukis Kubisme

Aliran seni lukis Kubisme lahir pada abad ke-20. Bentuk awal ide dari Lukisan Kubisme ini dibuat dan diinspirasi oleh Paul Cezanne yang memamerkan karya-karyanya saat itu pada kisaran tahun 1904. Keunikan dan diri khas yang ditampilkan oleh Paul Cezanne saat itu menginspirasi para seniman yang kelak akan dikenal sebagai penemu dan pengembang gaya lukis kubisme, walaupun saat itu perspektif yang ditampilkan pada lukisannya belum nenunjukkan karakter yang lebih kuat dan tegas terhadap bentuk kubisme.
Paul Cezanne
Aliran Lukisan Kubisme selanjutnya dikembangkan pada tahun 1907 yang dipopulerkan oleh seniman bernama Pablo Picasso dan Georges Braque. Kedua seniman tersebut melakukan inovasi untuk mengembangkan lukisan yang bersifat futuristik ini dan menjadi pelopor Lukisan Kubisme yang dikenal luas. Karya Pablo Picasso yang berjudul Les Demoiselles d’Avignon diyakini sebagai karya Lukis Kubisme modern pertama. Pablo Picasso terinspirasi dari karya seni topeng-topeng etnik khas Afrika yang menampilkan gaya tidak realistik dan tidak natural, penuh distorsi namun menunjukkan citra manusia yang hidup.
Istilah Kubisme pertama kali diungkapkan di Paris yang berasal dari komentar seorang kritikus Seni bernama Louis Vauxcelles. Beliau mengungkapkan kekaguman dari lukisan Georges Braque yang menyederhanakan objek lukis dengan bentuk-bentuk geometris berbentuk kubus dan menyebutnya dengan istilah Cubism.

Kemunculan aliran seni lukis Kubisme ini memberi dampak terhadap kemunculan aliran seni lukis lainnya yang bersifat futuristik, seperti Futurisme, Dadaisme, Suprematisme dan lain-lain.

Sejarah Seni Lukis beraliran Kubisme dibagi menjadi beberapa fase yang melahirkan beberapa jenis-jenis gaya lukis tertentu dari lukisan Kubisme.
  1. Cezannian Cubism (1908 – 1909); jenis aliran Kubisme ini adalah bentuk awal dari perkembangan seni lukis beralian Kubisme. Pola-pola dasar lukisan terinspirasi dari karya-karya lukis Cezzane. Para seniman yang mengembangkan aliran Kubisme jenis ini untuk membuat karya-karya lukis dengan perspektif yang lebih dinamis dan tidak hanya menampilkan objek-objek dari alam saja.
  2. Analytics Cubism (1910 – 1912); jenis aliran kubisme ini merupakan kelanjutan proses dari gaya kubisme sebelumnya. Gaya kubisme ini mengeksplorasi sudut pandang menjadi lebih sempit terhadap objek lukis. Gaya Lukisan Kubisme ini diperkenalkan melalui seniman bernama Pablo Picasso dan Georges Braque yang lebih menekan objek-objek still file dan potret benda, kemudian membatasi palet warna bumi dan efek shadow, dengan tujuan agar objek, figur dan latar belakang dapat terfragmentasi.
  3. Synthesis Cubism (1912 – 1914); merupakan jenis gaya kubisme tingkat lanjut yang dieksplorasi oleh Pablo Picasso dan Georges Braque dari gaya sebelumnya. Pada gaya Kubisme ini para seniman lukis bereksperimen memasukkan unsur-unsur asing ke dalam frame komposisi lukisan mereka dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas, sehingga menciptakan kolase-kolase baru. Gaya lukisan kubisme ini cukup unik karena para seniman mencoba memasukkan benda non cat ke dalam lukisan mereka.
  4. Crystal Cubism (1915 – 1922); adalah jenis aliran kubisme fase akhir yang menyederhanakan berbagai macam fase sebelumnya. Pada fase ini, gaya Kubisme lebih mempertegas dan menekankan bidang geometris 2 dimensi yang saling bertumpuk dan tumpang tindih. Jenis gaya Kubisme pada fase akhir ini lebih mendekati gaya lukisan abstrak formalistik karena objek yang dilukis berpola non-representatif. Bentuk-bentuk tersebut dirasa sangat mendominasi frame lukisan dan nyaris mengontrol semua elemen lukisan.

Ciri-ciri Lukisan Kubisme

Ciri umum dari Lukisan beraliran Kubisme adalah lukisan jenis ini bersifat radikal, namun futuristik & penuh nilai artistik. Lukisan beraliran kubisme menampilkan perubahan yang mendeformasi objek menjadi bentuk-bentuk geometris namun solid, dan menciptakan imajinasi baru untuk dinikmati keindahannya.
Lukisan Kubisme dianggap oleh sebagian orang awam seperti lukisan abstrak, yang memiliki bentuk objek tidak biasa dan terkesan aneh, serta tidak menciptakan bentuk yang tidak sesuai realistik objek. Namun seni lukis memiliki kaidah dan tujuan untuk dinikmati keindahannya, sehingga tidak serta merta harus meniru asli objek lukis. Keunikan-keunikan inilah yang membuat Seni Lukis memiliki beragam aliran yang kaya akan warna warni keindahan.

Berikut ini adalah beberapa deskripsi ciri-ciri lainnya dari Lukisan beraliran Kubisme.
  1. Objek atau Figur didalam lukisan Kubisme tidak realistik, namun menunjukkan ciri khas tertentu terhadap benda atau sosok tertentu.
  2. Lukisan Kubisme terdiri dari beberapa fragmen seperti pecahan-pecahan geometris namun solid.
  3. Menampilkan beragam perspektif tertentu dalam 1 gambar sehingga memiliki banyak sudut pandang.
  4. Lukisan terkesan rata (flat) tanpa perspektif ruang yang tercipta didalam frame lukisan, serta minim sense of depth sehingga terkesan seperti gambaran objek 2 dimensi biasa.
  5. Figur-figur objek lukisan mengalami deformasi dan dekonstruksi bentuk menjadi tidak realistik, kaku dan berbentuk geomteris dengan pola-pola tertentu (kotak, kubus, bola, slinder, kerucut, dan lain-lain).
  6. Ada eksploitasi bentuk-bentuk yang terbuka, sehingga membiarkan ruang mengalir melalui bentuk dan memadukan latar belakang (background) dengan objek.
  7. Lukisan Kubisme sering kali menyajikan warna-warna kontras (seperti lukisan beraliran Fauvisme) sehingga mempertegas bentuk-bentuk geometris pada lukisan.

Tokoh-tokoh Pelukis Kubisme

Lukisan beraliran Kubisme adalah sebuah bentuk dan ide baru di aliran seni lukis yang berkonsep modern. Kemunculan Lukisan kubisme ini menandakan modernisasi seni lukis menjadi memiliki ragam jenis aliran baru yang unik dan futuristik.
Pablo Picasso
Beberapa tokoh seniman lukis beraliran Kubisme yang terkebal di Dunia antara lain adalah: Pablo Picasso dan Juan Gris dari Spanyol, Paul Cezanne, Albert Glaizez, Jean Metzinger, Fernand Leger, dan George Barque dari Prancis, Natalia Goncharova dari Rusia, Emil Filla dari Ceko, Gino Severini dari Italia, Vicenta Manansala dari Filipina, Mocthar Apin dan Oesman Effendi dari Indonesia, dan pelukis-pelukis beraliran Kubisme lainnya.


Contoh Karya Lukis aliran Kubisme

Berikut ini adalah beberapa galeri contoh-contoh karya lukisan beraliran Kubisme yang mengalami deformasi menjadi bentuk-bentuk geometris tertentu yang terkesan unik dan futuristik.












Demikian artikel singkat tentang lukisan beraliran Kubisme yang mendeskripsikan definisi, sejarah, ciri-ciri, tokoh pelukis serta contoh-contoh lukisannya. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label seni lukis pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Lukisan aliran Kubisme - gambar figuratif bercorak deformatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel