Lukisan aliran Ekspresionisme - gambar bercorak sensasi dan emosi

tegaraya.com - Lukisan aliran Ekspresionisme adalah jenis aliran lukisan yang menampilkan ungkapan ekspresi jiwa dalam bentuk kebebasan distorsi bentuk dan warna. Lukisan Ekspresionisme merupakan bentuk dari Seni Lukis yang menyajikan beberapa deformasi bentuk dan warna namun tidak terpaku dengan bentuk-bentuk geometris tertentu, tidak berusaha meniru objek secara akurat, karena semua bentuk yang tercipta berdasarkan apa yang keluar dari penghayatan dan perasaan sang pelukis yang melihat objek tertentu.

Lukisan aliran Ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu sang seniman lukis yang bersifat spontanitas saat melihat sebuah objek gambar dan tercurahkan pada media lukis, tanpa harus meniru secara detail objek tersebut. Para seniman lukis tersebut berpendapat bahwa visual lukis tersebut hadir dari curahan emosi, perasaan dan ingatan tentang sebuah kejadian atau objek lukis tertentu., bukan berusaha meniru kondisi alam sekitar.



Sejarah Lukisan Ekpresionisme

Seni Lukis beraliran Ekspresionisme dirangkum berasal dari Negara Jerman yang banyak dikenalkan melalui karya-karya Seniman Lukis dari Tanah Bavaria tersebut. Para seniman lukis tersebut merasakan bahwa kehidupan manusia sudah tidak harmonis dengan alam dunia, akibat berbagai konflik dan revolusi yang terjadi di berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19.
Karya-karya Lukisan Spontanitas dan Ekspresif yang ditampilkan oleh para Pelukis berpengaruh di Eropa seperti; Vincent van Gogh, Edward Munch, dan James Ensor pada akhir dekade 1880-an, mengilhami para seniman lukis lainnya untuk menciptakan kejutan baru pada seni lukis. Gerakan seni lukis beraliran Ekspresionisme akhirnya berkembang dan berlangsung pada kisaran tahun 1905-1920 dan menyebar ke seluruh daratan Eropa. Kehadiran lukisan aliran Ekspresionisme mewujudkan kebebasan berekpresi untuk para pelukis, yang sangat berkebalikan dengan aliran lukisan Impresionisme dan Romantisisme yang sangat baku saat itu.



Ciri-ciri Lukisan Ekspresionisme

Lukisan aliran Ekspresionisme sedikit serupa dengan Lukisan aliran Surealisme yang menampilkan imajinasi batin dari Pelukis, namun objek pada jenis lukisan tersebut yang berbeda. Lukisan Surealisme akan menampilkan objek yang lebih realistis dan detail namun absurd dan sangat aneh. Sementara Lukisan Ekspresionisme terkadang memiliki objek yang kurang realistis terhadap bentuk objek, bersifat kabur dan berbayang, seperti menampilkan sosok-sosok yang tidak begitu jelas detailnya, atau bahkan hanya menampilkan sebagian anggota tubuh dari objek manusia yang dilukis, namun tetap figuratif. Hal ini dihasilkan dari selera sang pelukis secara spontan.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari lukisan beraliran Ekspresionisme:
  1. Lukisan merupakan wujud kecemasan dari ketidakharmonisan alam dunia.
  2. Tidak menunjukkan imitasi atau menduplikasi bentuk objek semirip mungkin.
  3. Mementingkan ekspresi pelukis daripada peniruan objek yang dilukis.
  4. Menunjukkan idealisme seni yang cukup kuat dan berkarakter. Penggunaan warna-warna pada lukisan menunjukkan sebuah simbol atau arti tentang sebuah perasaan, bukan untuk menunjukkan pewarnaan yang menyerupai warna asli objek.
  5. Sapuan kuas tidak begitu lembut, justru sangat ekspresif dan menunjukkan ketegasan garis dan kolaborasi warna.
  6. Pada beberapa hasil lukisan lainnya akan terlihat bersifat abstrak, namun masih memiliki bentuk objek yang jelas dan ekspresi wajah yang menonjol.


Tokoh-tokoh Pelukis Ekspresionisme

Lukisan aliran Ekspresionisme merupakan jenis aliran lukis yang cukup terkenal di Dunia. Beberapa karya lukis beraliran Ekspresionisme bahkan masuk ke dalam daftar Lukisan Ikonik yang Terkenal di Dunia, seperti; Starry Night (1889), The Scream (1893), Caffe Terrace of Night (1888), dan lain-lain. Karya-karya lukis tersebut merupakan hasil lukisan dari seniman-seniman lukis yang cukup terkenal dan disegani.
Vincent van Gogh
Tokoh-tokoh Pelukis beraliran Ekspresionisme yang terkenal antara lain adalah Vincent van Gogh dari Belanda; Edward Munch dari Norwegia; Emile Nolde, Frank Mark, Ernst Ludwig Kirchner dan Max Beckman dari Jerman, James Ensor dari Belgia, Oskar Kokoscha dari Austria, Gen Paul dari Prancis, Carl Eugen Keel dari Swiss dan Affandi Koesoema dari Indonesia.



Contoh-contoh Lukisan Ekspresionisme

Berikut ini adalah beberapa galeri contoh lukisan beraliran Ekspresionisme yang bercorak emosional dari para pelukis-pelukis terkenal.

Chariot Gouache (Gen Paul, 1975)

 Jorge sorensen (Edward Munch, 1885)

Kartika and Mask (Affandi Kusuma)

Lisa Elley

Lukisan Caffe Terrace of Night (Vincent van Gogh)

lukisan karya David Cambria

 Lukisan The Scream (Vincent van Gogh)

Mask (Emile Nolde, 1911)

 Me and My Cycle (James Ensor, 1939)

 Oskar Kokoscha (1924)

(Ernst Ludwig Kirchner, 1914)

 Reflection Darkness (Max Beckmann)

Self Potrait (Ernst Ludwig Kirchner, 1931)

The Deadbed (Edward Munch, 1893)

Lukisan beraliran Ekspresionisme saat ini sudah cukup jarang ditemui. Namun beberapa karya-karya lukis yang menarik dan terkenal masih tersimpan dan disajikan visualnya di dalam Museum-museum Seni di berbagai kawasan Dunia.

Demikian artikel tentang Lukisan aliran Ekspresionisme yang menampilkan gambar bercorak sensasi dan emosi. Artikel terkait lainnya silahkan menelusuri label seni lukis pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

1 Komentar untuk "Lukisan aliran Ekspresionisme - gambar bercorak sensasi dan emosi"

  1. Tertarik ngeklik pas ngeliat starry night-nya van gogh. Sebagus itu nah, walaupun akhir hidupnya pilu karna memotong telinganya sendiri. Nice artikel kakk👍🏻

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel