Seni Arsitektur Sumeria di Kawasan Mesopotamia Kuno

tegaraya.com - Sumeria adalah salah satu peradaban bangsa manusia yang tinggal di daerah Mesopotamia Kuno yang berkembang pada kisaran tahun 5000-2000 SM. Bangsa Sumeria yang pertama kali membentuk peradaban yang berada di kawasan subur yang diapit oleh 2 sungai besar, yaitu Sungai Tigris dan Sungai Efrat. Kawasan ini merupakan salah satu jejak awal peradaban besar manusia menuju modernisasi dengan dibuktikan penemuan sistem tata negara, tata kota, arsitektur bangunan, sosial dan spiritual. Bangunan-bangunan yang dibuat sudah memiliki nilai estetika dan penuh dengan corak ukiran ornamen aksara paku.



Catatan Sejarah

Bangsa Sumeria mula-mula menempati kawasan Mesopotamia ketika mereka sudah mulai mempelajari cara bercocok tanam dan mengelola tanah. Peradaban manusia di kawasan lain saat itu sebagian besar masih melakukan perburuan hewan untuk dikonsumsi. Selain itu Bangsa Sumeria banyak menciptakan banyak temuan-temuan yang menandakan perkembangan peradaban manusia tingkat lanjut. Beberapa temuan tersebut antara lain seperti aksara tulisan, rumus matematika sederhana, tembikar, batu bata, perlengkapan pertanian hingga konstruksi bangunan monumental dengan corak arsitektur yang mengagumkan.
Kerajaan tertua di dunia lahir dari kawasan Mesopotamia yang dibangun oleh Bangsa Sumeria pada Zaman Batu Muda (Neolitikum) yaitu Dinasti Akkadia. Hingga peradaban manusia menuju zaman Iron Age Dinasti kerajaan penguasa kawasan Mesopotamia mengalami perubahan penguasa seperti: Guti, Uruk, Amori, hingga akhirnya lahir Dinasti kerajaan yang terkenal dan termashyur Babilonia Baru. Beberapa bangunan monumen kuno seperti istana kerajaan, benteng hingga kuil memiliki corak arsitektur yang khas. Bangunan-bangunan tersentralisasi ke pusat kerajaan dan dilengkapi dengan kanal-kanal untuk saluran irigasi.


Ciri-ciri Arsitektur Sumeria di Mesopotamia

Zaman Sumeria kuno memiliki banyak bangunan monumental yang bernilai artistik dengan corak arsitektur kuno. Hal ini disebabkan karena manusia saat itu sudah mengenal struktur bangunan yang kompleks, sistem tata kota dan drainase di kawasan permukiman.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang ditemukan dari bangunan-bangunan peninggalan Bangsa Sumeria di kawasan Mesopotamia Kuno.
  1. Kawasan Mesopotamia tidak ditemukan sumber daya alam seperti kayu atau batu yang bisa menunjang proses konstruksi dan struktur bangunan, sehingga bahan baku penyusun dibuat menggunakan tanah liat yang mereka olah menjadi batu bata.
  2. Bangunan-bangunan besar seperti istana dan kuil pemujaan dibuat dengan struktur susunan bata yang dibuat secara presisi dan dilengkapi dengan ornamen-ornamen khas zaman itu.
  3. Bangunan-bangunan monumental saat itu dibuat untuk kepentingan ritual religius dan kerajaan, sementara bangunan permukiman rakyat masih bersifat sederhana dan ditujukan untuk kebutuhan tempat tinggal.
  4. Bangunan religius dibuat tinggi menjulang dengan alasan agar mimbar tertinggi pemujaan terhadap Dewa tertinggi menurut kepercayaan terlihat lebih menonjol dan masyhur.
  5. Bangunan-bangunan kerajaan yang menguasai kawasan Mesopotamia Kuno memiliki struktur yang kokoh dan dinding yang sangat tebal, untuk melindungi dari serangan musuh dari luar.
  6. Tidak banyak ditemukan elemen-elemen bangunan, seperti pintu atau jendela, dikarenakan material kayu yang terbatas, ide teknologi bangunan yang belum tinggi, dan kondisi iklim dan geografis yang tidak mendorong Bangsa Sumeria untuk membuat elemen-elemen seperti itu.



Contoh Karya Arsitektur Sumeria di Mesopotamia

Berikut beberapa hasil karya seni arsitektur bangunan kuno yang ada di zaman Sumerian Kuno atau Mesoptamia Kuno.

1. Rumah Penduduk Mesopotamia

Rumah penduduk kawasan Mesopotamia memiliki struktur berbentuk kubus dan dilengkapi dengan jendela kecil dan daun pintu. bangunan rumah penduduk saat itu memanfaatkan batu bata yang dicetak persegi dan disusun rapi hingga setinggi atap, kemudian diplester dengan tanah liat atau lumpur. Atap rumah berbentuk dak datar dengan struktur tiang penyangga di dalam bangunan dan balok gording untuk menahan beban atap.
Rumah penduduk Mesopotamia cukup sederhana dari segi estetika, namun sudah lebih maju dibandingkan era Neolitikum. Dinding tebal berlapis tanah liat berfungsi agar terhindar dari serangan panas matahari dan badai gurun. Jendela kecil digunakan sebagai lubang sirkulasi angin agar suasana didalam rumah tetap teduh.


2. Istana Dur-Sharukkin

Istana Dur-Sharukkin atau Istana Sargon adalah karya arsitektur monumental yang ada saat Bangsa Asyira mulai menguasai kawasan Mesopotamia. Istana ini memiliki kompleks yang sangat lutas berbentuk persegi panjang berukuran 1758,6 x 1635 meter, melingkupi daerah seluas 3 km persegi atau 288 hektar. Panjang seluruh tembok kota adalah 16280 unit Asyur Istana itu dihiasi dengan patung-patung dan ukiran-ukiran tembok. Gerbang-gerbangnya diapit oleh patung-patung banteng bersayap ­shedu. Tembok-tembok tersebut setebal 24 cm dan memiliki 7 gerbang utama yang menuju segala penjuru istana.
Ilustrasi Istana Sargon
Istana saat itu merupakan kompleks yang luas, terbagi – bagi dengan tempat – tempat kediaman raja, para prameswari dan pengikut – pengikutnya, para pengawal dan sebagainya


3. Menara Keheningan (Dakhma)

Menara Keheningan atau The Towers of Silence adalah monumen bercorak arsitektur kuno yang terdapat di kawasan Mesopotamia. Menara ini adalah menara yang dibuat untuk menaruh mayat-mayat dan dibiarkan terbuka di atas menara supaya mayat-mayat tersebut dimakan oleh burung gagak. Hal ini dilakukan oleh penganut kepercayaan Zorroaster Kuno saat itu bahwa pemakaman mayat ke dalam tanah adalah perbuatan yang dilarang.
Dakhma
Struktur menara ini berbentuk silinder tinggi dan dibangun diatas bukit. Dinding-dinding menara dibangun dengan cara menyusun batu bata dan lumpur dengan rapi dan presisi. Pada lantai atas menara dan menaruh mayat secara disebut Dakhma. Ditengah Dakhma akan ditemukan sumur yang digunakan untuk menaruh tulang belulang dari mayat yang sudah mengering.
Menara Keheningan

4. Ziggurat

Ziggurat atau Zagora adalah kuil yang dibangun diatas bukit buatan yang berbentuk piramida berundak yang tersusun atas kisah atau tingkat yang mundur yang berada dipusat kota. Kuil-kuil tersebut mereka bangun sangat tinggi. Tinggi kuil tersebut mencapai 88 meter.
Ziggurat digunakan sebagai kuil pemujaan para Dewa di zaman Sumerian Kuno. Praktek ini telah dilakukan sejak zaman Neolitikum yang menaruh persembahan dan sesaji di atas meja Dolmen. Jadi bentuk Arsitektur Ziggurat ini memiliki fungsi yang sama dengan Dolmen, namun lebih besar, berundak-undak, presisi dan sangat tinggi. Bangunan ini disusun menggunakan batu bata besar dan dilapis lumpur atau adobe, lengkap dengan tangga dan gerbang bangunan. Ziggurat adalah salah satu situs warisan dunia yang memiliki corak arsitektur kuno yang monumental. Beberapa Ziggurat yang terkenal adalah Ziggurat Ur, Ziggurat Etemenanki, dan Ziggurat White Temple.
Ziggurat of Ur

5. Persepolis

Persepolis adalah kompleks kerajaan atau keraton dari dinasti Persia ketika menguasai kawasan Mesopotamia. Persepolis saat ini adalah puing-puing dari istana termegah saat itu sebelum akhirnya diruntuhkan oleh serangan Alexander Agung dari Yunani.
Persepolis
Persepolis adalah bangunan istana dengan struktur kolom yang berbentuk lingkaran, dengan ornamen bergerigi. Kemudian pada gerbang pintu menggunakan kolom persegi dan dilengkapi dengan relief bercorak Dinasti Persia kuno.


6. Kudurru

Kudurru adalah prasasti relief bernilai seni yang bercorak kuno. Kudurru adalah catatan aksara dari kerajaan yang berkuasan di Mesopotamia saat itu. Beberapa kepercayaan kuno menyebutkan bahwa Kudurru memiliki nilai magis yang apabila tidak menghormatinya akan menerima kutukan. Kudurru adalah salah satu harta karun yang menunjukkan kemajuan peradaban besar tertua di dunia. Didalam relief kudurru biasanya dituliskan catatan-catatan sejarah, peraturan, astronomi, pertanian serta hukum kerajaan. Kudurru yang terkenal dan sangat terkenal berasal dari Dinasti Babilonia Baru.
Prasasti Kudurru

7. Perpustakaan Ashurbanipal

Perpustakaan ini merupakan monumen perpustakaan yang tertua di Dunia dan dibuat saat Bangsa Asyira yang dipimpin oleh Raja Ashurbanipal untuk menguasai kawasan Mesopotamia saat itu. Perpustakaan Ashurbanipal dibuat untuk menyimpan lempengan catatan kerajaan kerajaan, catatan keagamaan dan buku-buku pengetahuan dan sastra. Beberapa prasasti kudurru juga disimpan di perpustakaan ini. Salah satu lempengan terkenal yang ditemukan dari perpustakaan kuno ini adalah karya sastra Epos Gilgamesh.
Ashurbanipal
Bangunan perpustakaan ini hancur akibat perang dan bencana alam. Sebagian lempengan tersimpan di British Library di London, Inggris. Bangunan perpustakaan ini direkonstruksi kembali agar menjadi daya tarik situs pariwisata dari negara Irak.


8. Gerbang Ishtar

Gerbang Ishtar adalah gerbang kerajaan yang sangat kokoh dan besar yang tersusun dari batu bata tebal. Struktur gerbang Ishtar berbentuk kolom persegi dengan pintu masuk berbentuk melengkung disertai dengan ornamen relief khas kepercayaan religius Bangsa Sumerian Kuno zaman itu.
Gerbang Ishtar
Ishtar adalah nama Dewi kesuburan, cinta, perang, dan hubungan seksual dalam pantheon (dewa-dewi) dalam kepercayaan Bangsa Babilonia yang menguasai kawasan Mesopotamia kuno. Gerbang Ishtar mencerminkan pemujaan Bangsa Babilonia terhadap Dewi Ishtar.


9. Menara Babel

Menara Babel atau Babel Tower adalah salah satu monumen megah kuno yang dibuat oleh orang-orang Mesopotamia zaman itu. Menurut mitologi kuno, bangunan ini didirikan sebagai wujud keangkuhan manusia yang ingin mencapai puncak tertinggi dan menyentuh langit. Hal ini didapatkan dari cerita dan bersumber dari kitab suci agama Yahudi, Kristen dan Islam.
Reruntuhan Menara Babel
Ciri khas bangunan era Mesopotamia hampir sama, yaitu berundak-undak tinggi dan bangunan disusun menggunakan batu bata yang dilapis dengan lumpur atau tanah liat. Menara babel. Tinggi bangunan ini tidak diketahui data aslinya, namun dianggap sebagai salah satu bangunan tertinggi di zaman itu dan merupakan karya dari bangsa Sumerian yang termashyur.


10. Taman Gantung Babilonia

Salah satu situs sejarah Arsitektur paling terkenal dalam daftar ini dan masuk dalam daftar keajaiban dunia kuno. Taman Gantung Babilonia merupakan sebuah monumen megah yang dibuat pada Dinasti Babilonia Baru. Bangunan kompleks taman ini dibangun oleh Raja Nebukadnezar untuk dihadiahkan kepada Sang Istri.
Taman gantung ini merupakan wujud Arsitektur pertamanan khas Mesopotamia, dengan struktur bangunan bertingkat dan berundak-undak hingga ketinggian mencapai 100 meter di atas permukaan tanah. Kemudian tanaman-tanaman pengisi taman tersebut berada di puncak tertinggi bangunan. Taman ini juga dilengkapi dengan sistem pengairan drainase yang mengelilinginya. Luas areal taman ini adalah 4046.86 m². Konon dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia saat itu.


Demikian artikel singkat tentang seni arsitektur Bangsa Sumeria yang menduduki kawasan Mesopotamia di masa lampau. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label arsitektur pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Seni Arsitektur Sumeria di Kawasan Mesopotamia Kuno"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel