Sastra PUISI - definisi, sejarah, ciri-ciri dan jenis-jenisnya

tegaraya.com - Definisi Puisi adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan sebuah perasaan serta imajinasi tertulis dan dihiasi dengan kata-kata kiasan yang indah. Puisi ditulis dengan pola dan diksi tertulis, dengan bahasa berkualitas estetis dan makna semantis. Karya sastra Puisi biasanya terikat oleh bait dan lirik, kata-katanya singkat tetapi kaya makna namun tidak vulgar, serta terbungkus oleh gaya bahasa baik yang klise maupun tidak klise. Puisi diciptakan oleh seorang penulis yang disebut Penyair.

Puisi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Poieo atau Poio yang memiliki arti “saya membuat”. Karya Sastra Puisi dapat diartikan sebagai sebuah ungkapan tertulis tentang perasaan yang dibuat oleh Sang Penulis tersebut, kemudian disampaikan secara tulisan atau lisan. Orang yang membuat dan menulis Puisi disebut Penyair. Puisi memiliki struktur berupa Struktur Fisik maupun Struktur Batin. Struktur Fisik Puisi adalah metode penyampaian isi Puisi berupa diksi, imaji, majas, rima dan irama. Sementara Struktur Batin Puisi adalah tema, rasa, nada dan tujuan pembuatannya. Sehingga secara umum Sastra Puisi terikat oleh irama, rima, matra serta penyusunan secara larik dan bait.



Sejarah Puisi

Puisi atau disebut juga dengan Sajak merupakan salah satu bentuk Seni Sastra yang tertua di Dunia. Puisi tertua yang ditemukan berasal dari sebuah Karya Sastra Tertua dari Peradaban Mesopotamia Kuno yang tertulis pada sebuah lempengan batu bernama Epos Gilgamesh. Kemudian Puisi juga berkembang di Peradaban Mesir Kuno yang diukir pada dinding batu bangunan kerajaan atau makam para Raja Mesir yang dibuat sebagai puji-pujian terhadap Para Raja yang dianggap sebagai Titisan Dewa. Karya Sastra Puisi akhirnya lebih berkembang dan memiliki independensi dari para penyair pada masa Kejayaan Yunani Kuno yang memiliki beragam judul karya sastra Puisi seperti; Theogonia, Erga Kai Hemerai, Odyssey, Arkhilokhos, dan lain-lain.
Lempengan sastra Epos Gilgamesh
Karya Sastra Puisi bahkan ditemukan pada beberapa kutipan Kitab Suci dari Agama besar di Dunia. Keindahan Puisi telah ditemukan dari India pada kisaran 1700-1200 SM melalui kutipan-kutipan Kitab Suci Weda hingga ditemukan juga pada ajaran Zoroaster kisaran tahun 1200-900SM. Puisi-puisi kuno lainnya juga ditemukan dari beberapa peninggalan Kerajaan Kuno yang tertulis pada media lainnya seperti Prasasti,


Ciri-ciri dan Unsur dalam Puisi

Puisi merupakan karya sastra berkembang sejak masa lampau dan beredar di masyarakat. Sastra Puisi memiliki beragam bentuk di dalam sebuah komunitas adat dan terus berkembang hingga saat ini. 

Bermacam-macam bentuk memiliki ciri-ciri khusus yang dibedakan dari isi, struktur dan periode perkembangannya. Ciri-ciri Puisi akan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Ciri-ciri Puisi Lama dan Ciri-ciri Puisi Baru.

1. Ciri-Ciri Puisi Lama:
  • Tema dan isi tentang kehidupan masyarakat, legenda atau kisah kerajaan.
  • Terkadang tidak memiliki penulis yang jelas.
  • Disampaikan secara lisan oleh masyarakat lokal.
  • Menggunakan majas tetap atau klise.
  • Terikat dengan aturan struktur dan isi, berupa jumlah baris setiap bait, sajak, hingga jumlah suku kata pada setiap baris.

2. Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Nama penulis Puisi dicantumkan
  • Dibuat dan disampaikan secara tulisan maupun lisan.
  • Tidak terikat aturan rima, sajak maupun jumlah suku kata
  • Persajakan ditemukan pada akhir kalimat, tersusun rapi dan simetris.
  • Memiliki Majas yang lebih dinamis dan berubah-ubah.
  • Setiap baris atasnya sebuah Gatra atau kesatuan Sintaksis.
  • Setiap Gatra terdiri dari 2 kata, dan umumnya terdiri atas 4-5 suku kata.


Jenis-jenis Puisi

Karya Sastra Puisi memilik beragam jenisnya. Karya Sastra Puisi dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan zaman perkembangannya dan asal usulnya. Berikut ini beberapa jenis bentuk Karya Sastra Puisi:

1. Puisi Lama

Puisi Lama adalah Puisi yang hadir pada zaman yang lebih tua dan hadir di kawasan adat tertentu. Puisi Lama merupakan jenis puisi yang masih terikat dengan aturan lama bercorak adat tertentu, seperti jumlah bait, jumlah baris, rima dan irama. Berikut ini adalah beberapa jenis Puisi Lama:
  1. Pantun; merupakan bentuk Puisi Lama yang bersajak a-b-a-b pada akhiran kalimatnya. Bentuk Pantun terdiri dari sebuah bait dengan struktur 4 baris, 2 baris awal adalah sampiran dan 2 baris akhir adalah isi.
  2. Karmina; merupakan jenis pantun pendek atau pantun kilat yang hanya terdiri dari 2 baris.
  3. Talibun; merupakan jenis Puisi Lama berbentuk pantun yang memiliki struktur lebih dari 4 atau jumlah genap (6, 8 atau 10) baris dengan sajak a-b-c-a-b-c.
  4. Gurindam; merupakan Puisi Lama yang terdiri dari 2 bait yang tiap baitnya memiliki 2 kalimat dengan sajak a-a-a-a atau serupa.
  5. Syair; merupakan Puisi Lama dari kawasan Arab yang bersajak sama ditiap barisnya. Syair berisi tentang sebuah kisah yang mengandung nasehat.
  6. Seloka; adalah Puisi Lama yang berasal dari Melayu Klasik dan berisi pepatah atau petuah.
  7. Mantra; merupakan Puisi Lama berbentuk sajak yang berisi ucapanucapan yang masih dianggap mempunyai kekuatan magis.

2. Puisi Baru

Puisi Baru adalah Puisi yang lahir pada era Klasik menjelang Modern dan penyebarannya lebih luas. Puisi Baru tidak memiliki aturan yang terikat dan lebih bebas mengungkapkan keindahan kata-kata. Berikut ini adalah beberapa jenis Puisi Baru:
  1. Romansa; merupakan jenis Puisi baru yang banyak berisi lirik-lirik tentang cinta dan kasih.
  2. Balada; adalah jenis Puisi Baru yang berisi tentang cerita-cerita yang menyentuh. Balada terdiri dari 3 bait, yang masing-masing bait terdiri dari 8 larik.
  3. Himne; merupakan jenis Puisi Baru yang digunakan sebagai puji-pujian kepada Tuhan, Tanah Air, Pahlawan, serta Instansi atau Lembaga tertentu yang bersifat penting dan sakral.
  4. Ode; adalah jenis Puis Baru yang berupa sanjungan bagi orang atau pribadi yang memiliki jasa besar. Ode disampaikan dengan bernada anggung dan bertema sangat serius.
  5. Elegi; merupakan jenis Puisi Baru yang mengungkapkan ratapan kesedihan.
  6. Satire; merupakan jenis Puisi Baru yang mengungkapkan kritikan atau sindiran
  7. Epigram; adalah jenis Puisi Baru yang berisi tentang ajaran, petuah dan tuntunan hidup.
  8. Distikon; merupakan jenis Puisi Baru yang disebut Puisi Seuntai dengan ciri tiap bait memiliki 2 baris.
  9. Kuatrain; merupakan jenis Puisi Baru dengan ciri tiap bait memiliki 3 baris.
  10. Sektet; merupakan jenis Puisi Baru dengan ciri tiap bait memiliki 6 baris.
  11. Soneta; adalah jenis Puisi Baru yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2 bait. Bait pertama terdiri dari 4 baris, bait kedua terdiri dari 3 baris.

Tokoh Penyair Puisi yang Terkenal

Beberapa tokoh Penyair atau Penulis Sastra Puisi yang terkenal dan legendaris dari Indonesia antara lain; Chairil Anwar, W. S. Rendra, Sapardi Djoko Darmono, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Goenawan Mohamad, Joko Pinurbo, dan lain-lain.
Kemudian Tokoh-tokoh Penyair Dunia lainnya yang sangat legendaris antara lain Khalil Gibran (Lebanon), Jalaluddin El-Rumi (Turki), William Shakespare (Inggris), Pablo Neruda (Spanyol), Edgar Allan Poe (Amerika Serikat), Jhon Conford (Inggris), dan lain-lain.


Demikian artikel tentang Definisi Karya Sastra Puisi dan beragam jenisnya. Artikel terkait lainnya dapat menulusuri label sastra pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Sastra PUISI - definisi, sejarah, ciri-ciri dan jenis-jenisnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel