Ragam Jenis Seni Teater Rakyat Tradisional yang Terkenal di Indonesia
Sabtu, 12 September 2020
14 Komentar

Indonesia merupakan Negeri
yang memiliki keragaman hasil kebudayaan yang memiliki berbagai macam kultur
dan tradisi. Hasil-hasil kebudayaan tersebut dikembangkan melalui berbagai
bentuk karya dan seni, terutama juga Seni Teater Tradisional. Berikut ini
adalah beberapa daftar Ragam Jenis Seni Teater Rakyat atau Teater Tradisional yang Terkenal di Indonesia.
1. Ketoprak
Teater Ketoprak
merupakan jenis Teater Rakyat yang berasal dari Surakarta di Provinsi Jawa
Tengah dan berkembang pesat hingga ke Yogyakarta. Teater Ketoprak diyakini
ditemukan pada kisaran tahun 1887 dan memiliki unsur pementasan berupa dialog,
tembang dan dagelan. Umumnya Dialog para pemain Ketoprak berpedoman pada naskah
yang telah dibuat oleh Sutradara. Tema cerita yang diangkat sebagai drama biasanya
berupa cerita rakyat, legenda maupun Sejarah Jawa.

Pementasan Teater Ketoprak
biasanya diiringi dengan musik tradisional Jawa seperti Gamelan. Teater Rakyat
Ketoprak ditampilkan diatas panggung teater dengan setting panggung yang sudah
didekorasi dengan rapi dan teratur.
2. Mendu
Mendu
adalah jenis Teater Rakyat Melayu yang ditemukan berasal dari Pulau Natuna di
Provinsi Kepulauan Riau. Teater Mendu memiliki unsur nyanyian, tarian, dan
pertunjukkan drama yang diiringi oleh musik tradisional seperti Gong, Gendang,
Beduk, Biola dan Kaleng. Dialog yang dipakai pada pementasan Mendu tidak
terpaku dengan naskah, sehingga dialog bersifat spontanitas dan ditambah
improvisasi. Namun Pemain Drama sudah mengetahui jalan cerita dan disampaikan
menggunakan Bahasa Mendu atau Bahasa Melayu.Teater Rakyat Mendu dimainkan oleh
masyarakat biasa yang bekerja sebagai Petani dan Nelayan yang menampilkan
hiburan rakyat selepas mereka pulang bekerja pada malam hari. Pertunjukkan
Teater Mendu dimainkan dilapangan terbuka dan disaksikan oleh banyak rakyat di
perkampungan

Teater Mendu menceritakan
sebuah hikayat tentang Kisah Dewa Mendu
yang naskahnya berasal dari naskah Sastra Melayu Klasik. Teater Mendu akan
dibuka dengan sebuah Prolog yang disampaikan oleh seseorang pemimpin cerita
yang disebut Khilafah.
3. Randai
Randai
merupakan jenis visualisasi Drama dari daerah Minangkabau di Provinsi Sumatra
Barat. Randai adalah seni pementasan
Sandiwara yang memiliki unsur lagu-lagu, musik, tarian, drama serta kesenian
silat yang digabung dan ditampilkan menjadi satu. Jenis Teater Randai serupa dengan jenis
Teater Musikal. Tema cerita yang diangkat dalam Teater Randai bersumber dari
dari kisah Cerita Rakyat atau disebut Kaba yang telah lama hidup
ditengah Masyarakat Minang. Didalam pementasan Teater Randai nantinya akan
menyampaikan pesan-pesan dan nasehat untuk orang-orang yang menontonnya.

Teater Randai dipimpin oleh
seseorang yang disebut Panggoreh. Panggoreh yang menentukan gerakan tari dan
memimpin penari Randai lainnya yang diiringi oleh musik tradisional.
4. Lenong
Lenong
adalah kesenian Teater Tradisional yang populer dari suku Betawi yang terdapat
di Kawasan DKI Jakarta. Teater Lenong ini berkembang sejak abad ke-19 untuk
melengkapi pementasan musik Gambang Kromo di kawasan Jakarta saat itu. Teater
Lenong awalnya ditampilkan dilapangan terbuka antar kampung dan tanpa panggung.

Lakon Teater Lenong atau tema cerita yang diangkat
adalah cerita keseharian rakyat dengan segala bentuk jenis kehidupannya. Garis
besar dialog yang disampaikan berpedoman pada naskah tertulis dan disampaikan oleh
Pemain Teater menggunakan Bahasa Betawi, namun biasanya akan ditambah dengan
beberapa improvisasi lawakan yang akan memperpanjang durasi pertunjukkan.
Penampilan Teater Lenong diiringi oleh Musik Tradisional Betawi yaitu Gambang
Kromong yang ditambah dengan alat-alat musik Tionghoa atau pun alat musik
Modern.
5. Ludruk
Ludruk
merupakan jenis Teater Rakyat yang berasal dari Provinsi Jawa Timur. Ludruk
adalah pertunjukkan drama tradisional yang dipentaskan oleh sebuah grup
kesenian diatas panggung. Ludruk memiliki unsur-unsur seni musik dan seni tari
sebagai pelengkap pertunjukkan. Teater Ludruk biasanya dibuka dengan
pertunjukkan tari-tarian atau tembang lagu yang diiringi dengan Musik
Tradisional Gamelan. Tujuan utama pementasan Kesenian Teater Ludruk adalah
sebagai hiburan rakyat.

Cerita yang diangkat untuk
pementasan Ludruk biasanya adalah cerita kehidupan rakyat sehari-hari yang
diimprovisasi dengan lawakan dan lelucon yang bersifat spontan dari para pemain
Teater. Dialog yang digunakan juga bersifat improvisasi, namun berpatokan
dengan naskah cerita yang sudah disusun. Dalam pementasan Ludruk dialog-dialog
yang disampaikan mudah dipahami karena menggunakan bahasa keseharian rakyat
dengan dialek yang khas dari Jawa Timur.
6. Arja
Teater Arja adalah
jenis Kesenian Teater Tradisional yang berasal dari Pulau Bali. Teater
Tradisional Arja diperkirakan muncul pada kisaran tahun 1820-an saat Kerajaan
Klungkung memerintah Pulau Bali. Pementesan Teater Arja sangat digemari oleh
rakyat Pulau Bali karena menjadi hiburan dengan cerita-cerita yang ditampilkan
dan komedi-komedi dari tokoh-tokoh pendukung ceritanya.
Teater Arja menceritakan
beberapa lakon rakyat hingga kisah-kisah kolosal dari Ramayan dan Mahabharata.
Cerita-cerita yang terkenal dari pertunjukkan Teater Arja antara lain
Bandasura, Pakang Rakas, Linggar Petak, Made Umbara, Dempu Awang, dan
cerita-cerita lainnya. Kemudian dari cerita-cerita tersebu dikenal beberapa
tokoh cerita seperti Galuh, Inya, Limbur, Liku, Panasar, Mantri Manis, Punta
dan Katala.
7. Makyong
Makyong
merupakan jenis Teater Rakyat Melayu yang berasal dari Provinsi Riau. Jenis
Teater Makyong juga ditemukan berasal dari Negara Malaysia yang juga memiliki
kultur Melayu. Hal ini ditenggarai karena Teater Makyong adalah hasil
kebudayaan dari Kerajaan Johor yang menguasai kawasan Semenanjung Melayu hingga
Daratan Riau beserta pulau-pulau disekitarnya. Kesenian Teater Makyong juga
ditemukan di daerah lainnya yang memiliki kultur Melayu seperti Sumatera Utara,
sebagian Kalimantan hingga kawasan Thailand selatan.

Makyong memiliki unsur-unsur
pertunjukkan berupa upacara keagamaan, sandiwara, tari, dan seni musik. Tema
cerita yang diangkat berupa kisah-kisah dari Kerajaan Melayu. Pada masa lampau
pertunjukkan Teater Makyong dipertunjukkan di lapangan terbuka hingga di
pematang sawah, sehingga menjadi tontonan para warga di sekitar perkampungan.
Pertunjukkan Makyong dimainkan oleh beberapa pemeran yang menggunakan topeng. Teater
Makyong dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Bomo yang bertugas untuk
melakukan ritual pembuka pertunjukkan Makyong seperti menabur beras dan menanam
sebutir telur.
8. Mamanda
Teater Mamanda adalah
Teater Tradisional yang dipopuler dari Provinsi Kalimantan Selatan. Tema Cerita yang dikisahkan kebanyakan tentang
Kisah-kisah Kerajaan. Pemain Teater tersebut diisi oleh pemeran utama dan
pemeran pendukung. Dialog yang digunakan berpegang pada naskah cerita yang
sudah diketahui oleh masyarakat, namun lebih banyak diimprovisasi oleh para
Pemain Teater Mamanda tersebut. Pertunjukkan Teater Mamanda diiringi oleh musik
tradisional berirama Melayu.

Teater Mamanda bersifat
tontonan yang dibuat oleh rakyat menengah dan menjadi hiburan yang menarik.
Sama seperti pementasan Lenong dari Betawi, pemain Teater Mamanda bisa
berinteraksi dan melempar dialog atau lelucon kepada penonton. Interaksi ini
disinyalir dapat menghidupkan suasana menjadi lebih meriah dan menarik untuk
ditonton masyarakat Suku Banjar.
9. Ubrug
Ubrug
merupakan Teater Rakyat Banten yang ditemukan berasal dari Provinsi Banten. Pusat
pertunjukkan Ubrug tidak hanya di Kota Serang, namun juga menyebar hingga
Tangerang, Lebak, Pandeglag, bahkan hingga ke Lampung dan sebagian Sumatera
Selatan. Teater Tradisional ini memiliki beberapa unsur pertunjukkan seperti
Lakon Drama, Musik, Tari hingga Pencak Silat. Teater Ubrug dipertontonkan
dilapangan terbuka hingga di alun-alun pasar rakyat.

Kesenian Teater Ubrug
memiliki tema cerita yang berkisah dari Cerita Rakyat dan kehidupan masyarakat
sehari-hari. Dialog yang digunakan merupakan improvisasi dari para Pemeran yang
dibumbui dengan lelucon dan komedi yang menghibur penonton. Ubrug adalah
pementasan Drama Komedi Masyarakat yang memiliki kemampuan akting secara
alamiah untuk keperluan Ritual dan hiburan tanpa teks naskah atau pakem cerita
tertulis. Pemain Ubrug terdiri atas Pemain (Pembawa Lakon), Panjak (Nagaya),
Penari dan Sinden serta para Pemusik Tradisional.
10. Longser
Longser
adalah jenis Teater Tradisional khas Masyarakat Sunda yang berasal dari daerah
Priangan, Provinsi Jawa Barat. Jenis Teater ini ditemukan sejak tahun 1915-an. Unsur-unsur
yang ditampilkan dalam Teater Longser antara lain Nayaga (Penabuh Musik
Tradisional), Pemain Teater, Bodor (Pelawak), Ronggeng (Penari) yang merangkap
menjadi Penyanyi. Didalam Pertunjukkan Longser akan dikenal dengan istilah Sri
Ronggeng yang merupakan Penari utama yang diprimadonai oleh para penonton.

Tema dan Naskah Cerita yang
dipertunjukkan biasanya adalah lakon cerita kehidupan rakyat yang telah dikenal
oleh masyarakat. Sementara untuk Dialog yang digunakan para pemain berpegang
pada Naskah Cerita, namun diberikan kebebasan improvisasi dan interaksi dengan
para penonton sehingga cerita akan semakin hidup dan menghibur. Dalam praktek
pertunjukkan Teater Tradisional Longser dipertontonkan di lapangan terbuka dan
dikelilingi oleh para penonton. Teater Longser juga dipertontonkan di lokasi terbuka
lainnya seperti Pasar Rakyat, Terminal, Alun-alun Pemerintahan bahkan di
Pinggir Jalan. Kemudian para penonton akan membawa tikar sebagai alas duduk.
Saat ini Jenis-jenis Teater
Tradisional di Indonesia sudah mulai tidak dikenali dan terabaikan. Kehadiran
bentuk Teater Digital seperti Sinetron, Sitkom dan Sinema Film sudah lebih
banyak beredar dan ditampilkan terus-menerus melalu media. Pertunjukkan Teater
Tradisional lebih sering dipertunjukkan dalam sebuah Festival Daerah atau Acara
Kenegaraan saja.
Demikian artikel deskripsi
singkat tentang Ragam Jenis Seni Teater Rakyat yang Terkenal di Indonesia.
Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label teater pada laman tegaraya.com
Indonesia emang kaya akan budaya ya. Keren banget emang sampe seni teater pun banyak sekali jenisnya. Tinggal bagaimana kita bisa melestarikan kesenian tersebut agar bisa terus ada sampe generasi berikutnya.
BalasHapusBetul sekali.. skrg yg jd permasalahan kita adalah bagaimana cara melestarikannya, padahal media publikasi udah banyak sekali yg tersedia
HapusWaaah ternyata banyak ya, tiap daerah punya nama sendiri. Bangga kan jadi orang Indonesia, budayanya kaya raya. Sayangnya sekarang seni teater-teater ini mulai jarang dipentaskan. Iya gak sih?
BalasHapusAku sendiri sebagai orang Jawa Timur merasakan, sekarang jarang banget liat pentas ludruk. Dulu pas masih kecil sering ada dan sering nonton.
Nice share kakak 👍👍
Trimkasih kembali.. smoga artikelnya bermanfaat yaa..
HapusArtikel terkait lainnya silahkan menelusuri label seni teater pada laman tegaraya.com
Budaya daerah emang beragam ya kak. Tapi sayang semakin banyak anak muda yang kurang kenal sama budaya daerah. Makanya, perlu lebih banyak informasi yang dikasih agar mereka lebih kenal. 🥰
BalasHapusBetul.. kayanya dg memberikan informasi seperti ini bisa menambah wawasan..
HapusSkrg agak miris sih anak2 menjadi kurang wawasan, tp malah lebih paham dg gadget & pergaulan sosial yg terlalu berlebihan
Wah menarik. Aku jujur aja dikit banget tahu soal teater, tapi kayaknya kalo pemerintah mau adain acara besar untuk teater bakal menarik deh untuk kalangan muda sekarang karena ternyata jenisnya ada banyak ya tergantung kebudayaan daerahnya.
BalasHapusDulu pernah dibuatkan acara teater rakyat yg ditayangkan dilayar televisi.. semacam lenong & ketoprak.. tetapi skrg tidak ada yg mau mengangkat seni teater rakyat ini krna udah tidak relevan dg selera pasar
HapusWah ternyata banyak ragam budaya kita ya. Tinggal kita sebagai anak muda nih yang harus melestarikannya
BalasHapusBetul.. jgan sampe nanti budaya & kesenian kita dicaplok oleh negeri asing
HapusWahhhh. saya baru tahu versi lengkapnya ini semua. sungguh disayangkan kalau semua harta berharga ini perlahan2 harus sirna. Berkaca sama diri sejdiri dulu, mulai membaca dan mencari tahu dengan menonton salah satu rekanab teater di youtube mungkin.
BalasHapusLunturnya kebanggaan masyarakat thd kesenian rakyat seperti teater tradisional udah mulai tertutupi oleh konten2 yg viral saat ini saja.. yg disayangkan tuh generasi selanjutnya bener2 akan kehilangan kebudayaan ini selamanya.. mnyisakan catatan sejarah saja
HapusBaru tau ternyata tiap daerah punya nama2 jenia Teaternya sendiri yaa, selama ini taunya cuman Ketoprak, Lenong, Ludruk aja.
BalasHapusSemoga seni budaya ini bisa dilestarikan oleh anak2 mudanya
Hehee...smoga artikel bermanfaat & bisa menambah wawasan ya.. trims
Hapus