Seni Arsitektur Tradisional Kawasan Asia dan Afrika Kuno
Senin, 15 Juni 2020
1 Komentar

Benua
Asia dan Afrika merupakan daratan benua yang sangat luas di dunia dan memiliki
keragaman karya seni dan budaya terutama di bidang arsitektur. Sejak akhir
zaman Batu hingga banyak karya cipta di bidang arsitektur yang dikembangkan
terhadap bangunan kerajaan maupun rumah tinggal dengan gaya dan corak
arsitektur yang khas dari perkembangan lokal atau peradaban manusia di wilayah
tersebut. Kultur budaya setempat yang mempengaruhi gaya dalam seni arsitektur
menciptakan bentuk-bentuk bangunan tradisional kuno dan menjadi identitas khas
yang menonjol.
Kawasan
Asia merupakan benua terluas di Dunia dengan kultur budaya dan geografis yang
beragam. Sejak peradaban tertua di kawasan Asia Barat – Tengah yaitu Peradaban Mesopotamia
meninggalkan banyak warisan sejarah dan karya cipta di berbagai bidang, terus
mengalami perluasan kemajuan peradaban manusia hingga ke daratan Eropa dan Asia.
Sedangkan kawasan Afrika mengalami kemajuan peradaban setelah enkulturasi
kebudayaan dan struktur arsitektur kawasan dari Mesopotamia, namun dengan gaya
yang berbeda dan lebih maju dari segi arsitektur. Gaya arsitektur yang mereka
tampilkan lebih menonjol dan monumental serta meninggalkan banyak artefak yang
menjadi warisan sejarah peradaban dunia.
Berikut
ini beberapa daftar dan deskripsi Seni Arsitektur Tradisional yang ada di Kawasan Asia Kuno dan
Afrika Kuno.
1. Asia Timur Kuno

Kawasan
Asia Timur meliputi daratan Tiongkok, Mongolia, Korea dan Jepang. Jenis
Arsitektur yang terkenal dari kawasan ini adalah Arsitektur Tiongkok. Arsitektur
Tiongkok diyakini setua dengan Peradaban Tiongkok di kawasan tersebut dan
bertahan hingga saat ini. Jenis Arsitektur ini banyak mempengaruhi gaya-gaya
arsitektur di kawasan Asia Timur lainnya hingga ke kawasan Asia lainnya seperti
Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Tidak
seperti kawasan Mesopotamia atau Asia wilayah Barat yang hanya
menggunakan batuan dan bata untuk menyusun bangunan. Seni Arsitektur kawasan
Asia Timur Kuno sudah memiliki teknologi struktur bangunan yang memanfaatkan
material kayu. Hal ini ditenggarai karena beberapa wilayah ini memiliki sumber
daya alam perkayuan. Beberapa karakter geografis di kawasan Asia Timur juga
menciptakan beberapa inovasi dalam pembangunan rumah dan istana kerajaan kuno.
Daerah seperti Jepang misalnya memiliki area yang sangat rawan gempa, sehingga
arsitektur rumah di daerah tersebut sangat didominasi oleh penggunaan material
kayu.
Penggunaan
material kayu pada bangunan kerajaan merupakan persepsi Peradaban Tiongkok yang
menonjolkan nilai, etika, estetika dan kedekatan dengan alam terhadap konsep
arsitekturnya. Arsitektur Tiongkok dikembangkan dalam berbagi macam bentuk
bangunan seperti Istana Kerajaan, Kuil atau Kelenteng, Gerbang (Pai Lou), dan
Pagoda. Ciri khas lainnya dari Arsitektur Tiongkok adalah penekanan pada
artikulasi dan simetri bilateral, yang berarti keseimbangan bangunan dan
terstruktur rapi. Kolom pada bangunan akan terlihat mencolok dengan bahan kayu
serta Pintu masuk bangunan yang berada di tengah. Tata Letak bangunan dan layout
ruangan diatur mengikuti konsep Kosmologi Tiongkok seperti Fengsui atau
Taoisme. Banyak wilayah di kawasan Asia lainnya yang mengadopsi gaya Arsitektur
tradisional Tiongkok. Bahkan beberapa rumah tradisional di kawasan Asia
Tenggara dan Indonesia mengadopsi gaya Arsitektur Tiongkok.
Beberapa
karya cipta arsitektur kawasan Asia Timur lainya pada rumah penduduk yang
mengadopsi gaya Arsitektur Tiongkok dan memodifikasinya antara lain Rumah Ger
dari Mongol, Rumah Inka dari Jepang, dan Rumah Hanok dari Korea, serta Rumah Xinle
dari daratan Tiongkok.
2. Asia Barat

Kawasan
Asia Barat atau dikenal sebagai wilayah Timur Tengah merupakan pusat peradaban
besar semenjak Bangsa Sumeria Kuno menguasai kawasan Lembah yang diapit oleh
sungai Efrat dan sungai Tigris atau disebut Kawasan Mesopotamia. Setelah
enkulturasi seni arsitektur yang berkembang dari kawasan Mesopotamia oleh
Bangsa Babilonia dan Persia Kuno, hingga akhirnya gaya arsitektur di kawasan
Asia Barat banyak dipengaruhi oleh gaya Arsitektur Romawi Kuno saat Bangsa
Romawi melakukan Ekspansi kekuasaan hingga ke daerah Asia Barat. Arsitektur
Tradisional di zaman ini bisa disebut sebagai gaya arsitektur Pra-Islam. Bangunan
yang dibuat menggunakan material batu dan bata yang tersusun rapi dan dilapisi
mortar berbahan campuran lumpur dan kapur.

Arsitektur
Asia Barat atau gaya Arsitektur Timur Tengah memiliki beberapa ciri khas gaya
arsitektur Timur Tengah pada bangunan antara lain atap berbentuk Kubah, adanya
Minaret, Plaza Kerajaan, Obelisk, dan dekorasi interior yang memiliki elemen
geometris. Gaya Arsitektur Timur Tengah banyak mengadopsi dari peninggalan
Babilonia Kuno dan Persia Kuno yang dulu menguasai hampir sebagian besar
wilayah Timur Tengah. Kemudian saat kedatangan Romawi Kuno, bangunan
tradisional tersebut mengambil gaya dekorasi Romawi Kuno. Penggunaan atap Kubah
merupakan peninggalan gaya Arsitektur Persia yang dipadukan dengan Kolom
(Pilar) Kokoh berbentuk lingkaran yang mengadopsi gaya Arsitektur Romawi Kuno.
Pada dinding bangunan kerajaan akan ditemukan corak kaligrafi bergaya Tsulutsy.
Pada Gerbang kerajaan menggunakan Portal yang menggunakan hiasan Geometris
serta Obelisk sebagai ornamen.
Bangunan-bangunan
kuno ini saat kehadiran Agama Islam dialihfungsikan menjadi bangunan Spiritual
agama atau Masjid oleh pemimpin kerajaan saat itu. Beberapa karya cipta
arsitektur kawasan Asia Barat atau Timur Tengah antara lain makam Raja Persia
Kuno, Ziggurat Choga Zanbil, Kubik Zoroaster, Istana Kerajaan Persepolis, Rumah
Madain
Shaleh, Rumah
tradisional rakyat Timur Tengah, dan lain-lain.
3. Asia Selatan

Kawasan
Asia Selatan meliputi Bangsa India, Pakistan, Bangladesh, Nepal dan Srilanka.
Kawasan ini sangat dipengaruhi oleh budaya India. Peradaban kawasan Asia
Selatan cukup tua setelah perkembangan kawasan di lembah Indus. Seni Arsitektur
di kawasan ini merupakan perpaduan dari berbagai tradisi eksternal dan internal
yang datang dari Eropa, Asia Tengah dan Asia Timur. Gaya Arsitektur Tradisional
di kawasan ini adalah terpengaruh dari sebagian budaya Tiongkok dan Ekspansi
Persia Kuno. Kemudian mengalami pergeseran gaya arsitektur sejak ekspansi
Bangsa Arab hingga Kolonial Eropa menduduki kawasan ini. Jadi kawasan Asia
Selatan memiliki 2 corak arsitektur yaitu Gaya Tradisional dan Gaya Kolonial.

Ciri
khas Arsitektur Asia Selatan banyak ditemukan pada beberapa bangunan keagamaan
Hindu dan Budha Kuno seperti Candi, Vihara dan Stupa. Corak Pagan banyak
ditemukan pada gaya Arsitektur Kuno India yang menampilkan ukiran relief dan
patung-patung pada bangunan keagaaman tersebut. Bangunan besar yang berada di
kawasan Asia Selatan khususnya India banyak menggunakan bahan batuan marmer
yang dipahat dan disusun rapi, kemudian dilapisi dengan mortar berbahan kapur.
Beberapa
karya cipta arsitektur tradisional di kawasan Asia Selatan yang monumental antara
lain Kuil Chaitya, Kuil Durga, Taj Mahal, Fatehpur Sikri, dan lain-lain.
4. Afrika Utara

Kawasan
Afrika Utara adalah kawasan tandus dan memiliki padang pasir yang luas meliputi
beberapa bangsa seperti Mesir, Aljazair, Libya, Tunisia dan Maroko. Wilayah ini
termasuk dalam Kawasan Mediterania yang berbatasan dengan Laut Tengah di
sebelah utara. Gaya seni arsitektur kawasan ini didominasi oleh perkembangan
peradaban Mesir Kuno hingga ekspansi wilayah dari Romawi Kuno. Pergeseran gaya
arsitektur tradisional di kawasan ini banyak mengadopsi gaya Arsitektur Islam
semenjak penyebaran agama Islam di wilayah ini. Sebagian besar gaya arsitektur
tradisional di kawasan Afrika Utara banyak mempertahankan gaya Arsitektur Islam
hingga kini.
Salah
satu Suku Asli yang menempati kawasan Afrika Utara adalah Suku Nubia. Suku
Nubia bermukim di kawasan yang berada di sekitar selatan Mesir dan sebagian
utara Sudan. Nubia sangat lekat dengan budaya dan pengaruh dari Kerajaan Mesir
karena invansi yang dilakukan mereka pada masa lampau. Arsitektur Nubia merupakan salah satu bentuk
corak arsitektur yang cukup tua di dunia. Gaya Arsitektur Nubia yang paling
awal meliputi Speos, yaitu mengukir bebatuan menjadi sebuah struktur rumah atau
bangunan tertentu. Karena kemampuan mereka yang mahir mengukir dan memahat batu,
membuat Bangsa Mesir Kuno menjajah mereka dan menjadikan sebagian besar
penduduk Suku Nubia sebagai budak untuk membangun Piramida dan Kuil yang lebih
megah untuk Kerajaan Mesir. Beberapa hasil karya cipta arsitektur Suku Nubia
antara lain Piramida Nubia, Kuil Deffufa, dan Istana Nappatan.
5. Afrika Bagian Tengah hingga Selatan
Afrika Bagian Tengah hingga ke Selatan merupakan kawasan Pedalaman Afrika yang memiliki kultur yang berbeda dengan kawasan Afrika Utara. Bangsa Ras yang menempati kawasan ini sering disebut sebagai penduduk asli Benua Afrika yang memiliki ciri khas kulit berwarna gelap.
Karya
arsitektur Afrika Kuno di kawasan-kawasan ini disebut dengan Arsitektur
Pra-Kolonial Afrika. Yaitu arsitektur sebelum kedatangan invansi penjajah dari
wilayah lain yang memberi pengaruh arsitektur dan budaya lokal setempat.
Sedikit catatan sejarah yang menulis tentang sejak tahun berapa perkembangan
arsitektur di kawasan ini. Namun kawasan Afrika memiliki banyak keragaman karya
cipta arsitektur yang sangat khas. Beberapa bentuk arsitektur menarik di
kawasan Afrika antara lain adalah sebagai berikut.
a) Burkina Faso

Burkina
Faso adalah salah satu tempat terpencil di Afrika bagian barat. Kawasan ini
memiliki peninggalan rumah etnik yang tertua di Benua Afrika peninggalan Suku
Kassena. Rumah tradisional orang Kassena terbuat dari tanah, lumpur, kayu dan
jerami hingga kotoran sapi. Rumah tradisional suku Kassena memiliki dinding
yang tebal dan dirancang tanpa jendela, namun hanya lubang kecil sebagai lubang
cahaya masuk.
b) Afrika Selatan & Zimbabwe

Kawasan
Zimbabwe dan Afrika selatan memiliki rumah tradisional yang bercorak arsitektur
khas Afrika bernama rumah suku Ndebele. Rumah ini terbuat dari kayu, bata dan
jerami. Bentuk rumah ini layaknya rumah tradisional yang sederhana, namun
memiliki keunikan yang mencolok dalam hal dekorasi berupa corak dan motif
artistik berwarna warni. Tradisi melukis rumah warna warni ini sudah ada sejak
dahulu ketika suku ini dikenal sebagai prajurit tangguh dalam menakhlukkan
kelompok etnis lain.
c) Ghana
Rumah
Tradisional di kawasan Ghana hampir sama dengan rumah Tradisional di kawasan
Afrika Selatan. Namun yang membedakan adalah corak dekoratif yang dilukis oleh
para penduduk lokal terhadap dinding rumah mereka. Corak dan lukisan yang
mereka buat tidak mecolok dengan warna-warna terang, tetapi tetap memiliki
nilai seni dan memperkaya gaya arsitektur tradisional kawasan Afrika.
d) Kamerun
Rumah
tradisional Kamerun atau disebut Rumah Musgum merupakan rumah etnik Afrika yang
terbuat tanah liat, lumpur, jan jerami yang dibentuk menggunakan air seperti
metode pembuatan tembikar. Bentuk rumah yang sangat unik menyerupai mangkuk
terbalik atau berkubah kecubung. Dinding bangungan memiliki corak seperti
sarang semut. Meskipun terlihat sederhana namun arsitektur rumah ini
direncanakan dengan baik dari berbagai sudut pandang utilitas.
e) Rwanda

Kawasan
Rwanda memiliki rumah arsitektur tradisional yang berbentuk bundar terbuat dari
material tanah liat, lumpur, kayu dan jerami. Bentuk rumah tradisional mereka
telah ada sejak Zaman Batu dan tetap dipertahan sebelum invansi kolonial
menguasai kawasan mereka. Rumah Raja mereka dilapisi dengan karpet pada lantai
dan ditengah rumah memiliki perapian dari tanah liat. Salah satu bentuk
arsitektur rumah tradisional Rwanda ditemukan pada Istana Nyanza.
Beragam
corak Arsitektur Tradisional di kawasan Asia dan Afrika banyak mempengaruhi
gaya arsitektur di berbagai belahan dunia. Dengan berbagai teknologi dan
dekorasi yang khas menciptakan keunikan tersendiri terhadap perkembangan seni
arsitektur bangunan.
Demikian artikel yang memuat Seni Arsitektur Tradisional
yang berkembang di Benua Asia dan Afrika. Artikel terkait lainnya silahkan menelusuri label seni arsitektur pada laman tegaraya.com
Jadi inget mata kuliah dulu kalau arsitektur bangunan biasanya mencerminkan filosofi hidup masyarakatnya. Selain mempertimbangkan material di sekitarnya sih.. 🤭
BalasHapus