SENI TARI menurut Bentuk dan Sejarah Perkembangan
Minggu, 12 Juli 2020
Tulis Komentar
Tari
merupakan ungkapan keindahan melalui gerak tubuh manusia yang telah
diekspresikan sejak masa lampau. Sejarah perkembangan Seni Tari sejak masa Prasejarah
berlanjut hingga era modern saat ini. Menurut Definisi Seni Tari dan
jenisnya, Tarian dibagi berdasarkan jumlah penari yaitu penari tunggal, penari
berpasangan maupun penari berkelompok. Seni
tari mengalami perubahan kreasi dan fungsi yang menyesuaikan jaman dan kultur
budaya yang berkembang secara universal.
Setiap
kawasan di berbagai belahan dunia memiliki sejarah perkembangan seni tari yang
berbeda-beda dan tersendiri. Tarian merupakan hasil penerapan kultur dan budaya
ysang diapresiasi dalam bentuk gerakan indah tari-tarian dan diiringi musik. Tarian
mengalami perkembangan pesat dan menyebar secara universal serta banyak dikreasikan
oleh beberapa seniman akibat banyak media yang memperkenalkan dan mempertontonkan
banyak ragam jenis tari di dunia. Tari-tarian tersebut akhirnya berkembang
menuju era modernisasi tetapi sebagian tetap mempertahankan gaya dan aturan pola
gerak tari.
Perkembangan
sejarah Seni Tari dipisahkan berdasarkan rentang waktu, kultur, aliran dan
tempat asal. Berikut ini adalah deskripsi sejarah perkembangan seni tari
beserta Bentuknya.
1. Tarian Primitif Masa Prasejarah
Masa
Prasejarah merupakan masa peradaban manusia sebelum memiliki catatan tulisan
untuk menulis rentang waktu atau sejarah. Pada masa ini beberapa catatan
kehidupan manusia hanya berupa coretan atau lukisan tangan pada dinding batu
atau disebut Zaman Batu Akhir. Tari-tarian pada jaman prasejarah merupakan
representatif pencitraan gerakan tari yang didasari dari gerakan alam atau
meniru gerakan makhluk hidup disekitarnya. Tarian pada masa prasejarah belum
berestetika atau berpola, sehingga gerakan didasarkan pada keinginan individu.
Umumnya tarian di jaman prasejarah dilakukan secara bersama-sama atau kelompok
dengan mengelilingi api unggun yang dianggap sebagai pemberian Dewa Dewi yang
berasal dari alam.
Tarian
pada jaman Prasejarah dianggap memiliki daya magis dan sakral. Tujuan tarian
saat itu untuk mengekspresikan kepercayaan mereka di dalam sebuah ritual,
seperti tarian memanggil hujan, tarian kematian, tarian persembahan, tarian
eksorsisme, dan lain-lain. Sehingga kegiatan tari-tarian sangat disakral tanpa
boleh sembarang dilakukan tanpa ijin dan tujuan yang jelas.
2. Tarian Masa Sejarah Awal
Sejarah
diawali dengan kemampuan manusia membuat tulisan dan aksara sebagai catatan
& media berkomunikasi. Sejarah pertama manusia lahir di kawasan Lembah yang
diapit Sungai Tigris dan Sungai Eufrat, atau dikenal dengan nama wilayah
Mesopotamia pada kisaran tahun 3000 SM. Dari peradaban besar yang berubah
menjadi kawasan kekaisaran tersebut melahirkan banyak karya seni termasuk Seni
Tari. Tari-tarian saat itu digunakan untuk pemujaan bagi para Dewa dan
menghibur para Raja. Tarian juga ditemukan diperadaban kuno lainnnya di kawasan
Persia Kuno dan Mesir Kuno, hingga beberapa peradaban di kawasan Mediterania
lainnya, seperti Yunani hingga Romawi. Pada masa ini pengembangan tarian
menjadi sangat luas karena menyentuh beberapa aspek keperluan di masyarakat
saat itu, dan mereka mampu mengapresiasikan tarian dengan tujuan hiburan.
Beberapa bentuk tari telah dipisahkan antara Tarian Pemujaan, tarian militer,
tarian tradisional rakyat, tarian pribadi dan tarian pergaulan.
Tarian
pada Masa sejarah awal peradaban manusia ini sudah memiliki pola dan bersifat
formal dan seremonial. Beberapa tarian menjadi begitu rumit sehingga dibutuhkan
penari khusus yang bisa menampilkannya. Tari-tarian dijaman Kerajaan besar saat
itu yang bertujuan menghibur Raja biasa dilakukan oleh penari wanita yang
berbusana minim dan menonjolkan beberapa lekuk tubuh tertentu. Jenis tarian
yang ditampilkan bisa tarian tunggal hingga tarian berkelompok. Salah satu
tarian kuno terkenal dari jaman ini adalah Tarian Perut dari Mesir Kuno.
3. Tarian Tradisional
Tarian
Tradisional ditemukan diberbagai tempat di dunia. Setiap kawasan memiliki
sejarah tersendiri terhadap apresiasi Tarian Tradisional. Tidak ada catatan
yang spesifik tentang perkembangan Seni Tari Tradisional, namun diyakini Tarian
Tradisional merupakan warisan dari Budaya Leluhur pada jaman Pra Sejarah. Tarian
Tradisional merupakan identitas sebuah daerah yang diwariskan turun temurun
hingga sekarang. Tarian Tradisional bersifat lokal, namun ada juga menjadi
universal karena dibawa oleh beberapa Bangsa Kolonial saat ekspansi kekuasaan ke
beberapa wilayah tertentu. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai
filosofis, simbolis dan religius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional,
formasi, busana dan riasan tidak berubah hingga saat ini.
Tarian
Tradisional dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Tari Tradisional Klasik; merupakan tarian yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana dengan aturan baku yang tidak boleh dirubah. Tarian jenis ini menggunakan gerakan yang anggun dan busana yang cenderung mewah. Contohnya adalah Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena (Sulawesi Selatan), dan lain-lain.
- Tari Tradisional Kerakyatan; merupakan jenis tarian tradisional yang berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakan yang digunakan cenderung mudah dan sangat aktif. Busana yang digunakan cukup sederhana. Contoh tarian tradisional kerakyatan antara lain Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat), dan lain-lain.
- Tari Tradisional Kreasi Baru; merupakan jenis tarian tradisional yang dikreasi menjadi memiliki lebih banyak ragam gerakan baru, namun tetap menjaga nilai artistiknya dan tidak menghilangkan esensi ke-tradisional-nya. Jenis tarian yang dipilih untuk dikreasi bisa tarian tradisional kerakyatan maupun tarian tradisional klasik.
4. Tarian Abad Pertengahan dan Kolonial
Abad
Pertengahan adalah periode perkembangan peradaban sejak runtuhnya kerajaan
Romawi Kuno yang menguasai sebagian besar daratan Eropa. Abad Pertengahan berada
pada rentang waktu abad ke-5 hingga abad ke-15 Masehi dan merupakan peralihan
dari Zaman Kuno menuju era Modern. Seni Tari pada Abad Pertengahan tetap
digunakan sebagai instrumen keagamaan dan ritual kepercayaan tertentu. Seni
Tari akhirnya difungsikan sebagai hiburan, teatrikal dan kegiatan sosial
masyarakat Eropa saat itu. Tarian-tarian Eropa bersifat lokal dan dikembangkan
dikawasan masing-masing. Beberapa kawasan yang memiliki kemajuan untuk mengembangkan
Seni Tari adalah Negeri Prancis dan Semenjung Iberia. Beberapa jenis tarian
yang terkenal dari kawasan ini adalah Prekursor Waltz, Volta, Khidmat, Ballet,
Gavotte, Minuet, Quadrille, dan lain-lain. Tarian-tarian tersebut merupakan sumber
awal mula perkembangan Seni Tari Modern.
Tarian
Eropa pada Abad Pertengahan merupakan jenis tarian Tradisional yang dikreasi
untuk keperluan hiburan dan teatrikal rakyat. Tari-tarian ini kemudian
disebarkan melalui penjelajahan laut dan ekspansi kekuasaan di tanah jajahan
mereka di Benua Baru seperti Asia, Afrika dan Amerika. Tarian Eropa pada era
Abad Pertengahan menjadi bersifat universal melalui penyebaran kolonial. Beberapa
contoh tarian pada era Abad Pertengahan yang akhirnya tersebar ke wilayah lain adalah
Tari Flamengo dari Spanyol, Ballet dari Italia dan Prancis, Dance of Death dari
Hungaria, Polka dari Cekoslavia, Landler dari Jerman, Minuet dari Prancis, dan
lain-lain.
5. Tarian Kontemporer
Tarian
Kontemporer adalah tarian klasik atau tradisional yang terpengaruh dampak
modernisasi yang merubah tema, pola gerak tarian, pakem dan aturan dari tarian
tersebut. Beberapa jenis tarian klasik atau tradisional yang memiliki aturan
tertentu, dirubah oleh beberapa seniman tari untuk menghasilkan tarian-tarian
baru dengan latar belakang tarian daerah tertentu. Gerakan tari Kontemporer
adalah simbolik dan memiliki keterkaitan dengan koreografi yang unik. Beberapa pendapat
mengataka bahwa Tarian Kontemporer bisa mengkombinasikan beberapa tarian tradisional
dari berbagai daerah dengan tarian-tarian modern.
Sejarah
Tari Kontemporer dipelopori oleh beberapa seniman tari dunia, seperti Isadora
Duncan, Ruth St. Denis, Francois Delsarte, Merce Cunningham, Martha Graham,
Rudolp van Laban, Marie Rambert, dan lain-lain. Beberapa contoh Tarian
Kontemporer antara lain adalah Tari Samba dari Brazil, Tari Limbo dari Afrika
Selatan, Tari Katlak dari India, Tari Barong-Barongan dari Indonesia, Tari
Tonga dari kawasan Pasifik, dan lain-lain.
6. Tarian Modern
Tarian
Modern adalah tarian yang diciptakan di era digital modern yang fungsikan sebagai
hiburan dengan pola gerak dan koreografi yang trending saat ini. Tarian Modern
dikenal sejak awal abad ke-20 dan terus berkembang hingga kini. Tarian Modern
merupakan kombinasi antara emosi dan rasa yang tertuang dalam pola gerakan yang
bebas dan tidak mengandung gerakan tradisional. Beberapa improvisasi dilakukan
untuk menambah daya tarik tarian dihadapan penoton.
Tujuan
Tarian Modern adalah popularitas supaya digemari oleh banyak orang di dunia. Busana
dan riasan yang digunakan penari dibuat semenarik mungkin dan menyesuaikan
dengan tema dan konsep modern yang serba baru. Beberapa kostum pun akan dibuat sangat
unik dan glamour untuk menunjang popularitas tari Modern. Beberapa bentuk Tarian
Modern yang populer saat ini adalah Break Dance, Robot Dance, Hip-Hop, Locking,
Popping, Ballroom Dance, Shuffle Dance, dan lain-lain.
Demikian
deskripsi beberapa ragam bentuk dan periode sejarah perkembangan seni tari. Fenomena
perkembangan seni tari akan terus berubah dan mengalami banyak kreasi demi
kebutuhan hiburan bagi sebagian orang. Artikel terkait lainnya silahkan cek di laman tegaraya.com
Belum ada Komentar untuk "SENI TARI menurut Bentuk dan Sejarah Perkembangan "
Posting Komentar