Definisi Seni Arsitektur menurut Jenis dan Sejarahnya
Selasa, 21 April 2020
Tulis Komentar
Arsitektur adalah ilmu atau seni merancang suatu
bangunan yang bernilai fungsi & artistik. Seni Arsitektur masuk dalam
kategori Seni Rupa Terapan (mulai dari gambar, maket, sampai ke bangunan
fisik). Seni Arsitektur secara umum adalah seni merancang & mengimajinasikan
sebuah bangunan hingga dalam wujud visual 3 dimensi oleh individu tertentu yang
disebut Arsitek.
Seni Arsitektur juga mencakup perancangan desain
eksterior dan interior bangunan, perabot dan produk souvenir adalah arsitektur
tingkat mikro. Perencanaan tata kota, lansekap, dan site plan adalah
arsitektur tingkat makro.
Perancangan bangunan pada awalnya di masa pra-sejarah
pekerjaan pembangunan dilakukan secara kolektif dan hanya bersifat fungsional
tanpa aspek estetika. Kemudian Seni Arsitektur berkembang di masa pertengahan Rennaissance
dan mulai mengenal profesi seniman arsitektur secara individu. Hingga kini
perancangan dilakukan kembali secara kolektif namun dengan bidang keilmuan yang
beragam dalam membangun sebuah bangunan.
Berikut ini adalah beberapa klasifikasi jenis
arsitektur, bentuk bangunan dan sejarah
perkembangannya.
1. Seni Arsitektur Pra Sejarah (Neolitikum)
![]() |
sumber: Pinterest |
Seni Arsitektur pada masa ini dikenal dengan era The New Stone Age.
Arsitektur Neolitik berkembang pada tahun 10.000 – 3.000 SM di wilayah Timur
Tengah, Levant, Anatolia, Syria, Mesopotamia utara dan Asia Tengah. Ciri
arsitektur bangunan era ini sangat sederhana. Dalam pembangunan bangunan
tersebut orang-orang Neolitik hanya memanfaatkan batu bata yang disusun untuk
membangun rumah. Selain itu perabot & interior bangunan memanfaatkan tanah
liat untuk pembuatan tembikar dan tungku masak, sekaligus pengembangan alat
berburu.
2. Arsitektur Mesopotamia Kuno
![]() |
sumber: pinterest |
Seni Arsitektur Mesopotamia Kuno berkembang sekitar tahun 5.000 –
2000 SM oleh Bangsa Sumerian Kuno di wilayah Irak. Seni Arsitektur era ini masih sangat sederhana & kuno,
namun sudah lebih berkembang selaras dengan perkembangan budaya &
kepercayaan pagan saat itu dan memiliki nilai artistik pada kuil-kuil dan
bangunan kerajaan. Bangunan dibuat menggunakan material tanah alluvial yang
dikeringkan seperti batu bata, karena disitu tidak ditemukan material seperti
kayu & batu-batuan.
3. Arsitektur Mediterania Kuno
Seni Arsitektur Mediterania Kuno berasal dari wilayah Meditarania atau wilayah
yang berada disekitar laut tengah (Eropa bagian selatan, Asia Barat dan Afrika
Utara). Karakteristik khas Arsitektur Meditarian Kuno terdapat di pada bangunan
Romawi, Yunani, Spanyol wilayah selatan sebagian wilayah Timur Tengah dan utara
benua Afrika.
![]() |
sumber: Pinterest |
Arsitektur ini berkembang kisaran tahun 3.000 SM. Ciri khas bangunan rumah memiliki
dinding batu bata tebal dan jendela kecil yang menjadi lubang sirkulasi udara,
karena wilayah mediterania memiliki iklim yang panas. Kemudian atap menggunakan
genteng tanah liat dan struktur atap pelana atau dak datar. Pada bangunan besar
akan menonjolkan pilar-pilar besar yang disusun dari batu. Banyak ditemukan
corak-corak ukiran kuno dan patung-patung pagan pada bangunan-bangunan besar.
4. Arsitektur Tradisional Asia dan Afrika
![]() |
Sumber: Pinterest |
Arsitektur
tradisional sudah mulai berkembang di masyarakat setelah masa
neolitikum berakhir kisaran tahun 1600 SM.
Di wilayah Asia Barat dan Asia Tengah berkembang corak arsitektur dengan
gaya
Persia dan India. Arsitektur bangunan di Asia Tengah dan Barat masih
menggunakan bahan bangunan batuan dan marmer, dan memiliki cakupan yang
cukup luas karena memiliki perpaduan
antara tradisi kuno dan ragam dengan tipe bangunan, bentuk dan teknologi
dari
Asia bercampur dengan gaya Eropa. Sedangkan dibagian Asia Timur hingga
Asia
Tenggara arsitektur tradisional sudah menggunakan material kayu yang
dipadukan dengan batu bata dan
lempengan timah atau perak sebagai corak-corak dan ornamen pada bangunan
istana.
5. Arsitektur Mesoamerika Kuno
![]() |
sumber: Pinterest |
Seni
Arsitektur pada era Mesoamerika Kuno hadir sejak tahun 200 M. Seni
Arsitektur pada era ini berkembang di wilayah Amerika Tengah yang dihuni
oleh suku Maya, Aztec dan Inca. Seni Arsitektur era ini disebut juga
Arsitektur Pra Columbia , yang berarti seni arsitektur yang ada
sebelum kedatang Rombongan Chrsitoper Columbus pada tahun 1400.
Arsitektur pra-Columbia sebagian besar tercatat
dalam bentuk Piramida berundak lengkap dengan penataan site luas yang
merupakan struktur terbesar di luar Mesir Kuno. Arsitektur monumental tersebut
dikembangkan oleh suku Maya dan Aztec dan memiliki ciri khas tersendiri.
6. Arsitektur Periode Abad Pertengahan
![]() |
sumber: Pinterest |
Seni Arsitektur Abad Pertengahan berkembang di Eropa pada awal masa Masehi. Karakteristik
dasar gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh agama (latin cross style church),
dinding militer (benteng dan menara penjaga) dan dampak sipil (Manors). Arsitektur
era ini ditandai dengan penggunaan lengkungan bulat atau sedikit runcing pada
atap dan ornamen gerbang dan pintu masuk, tiang-tiang penopang yang mendukung
kubah, menampilkan struktur batu dengan hamparan kaca besar dan jendela bersisi.
7. Arsitektur Islam
![]() |
sumber: Pinterest |
Arsitektur era ini dimulai sekitar tahun 600 - 1700 M. Arsitektur Islam
terdiri dari berbagai macam gaya sekuler dan religius. Gaya arsitektur Islam
dipengaruhi kekhalifahan Moorish, Abbasiyah, Fatimiyah, Mamluk, Persia,
Azerbaijani, Turkistan, Ottoman, Indo-Islam, Sino-Islam, Indonesia-Melayu,
Sahel-Islam, dan arsitektur Somalia-Islam. Jenis arsitektur utama Islam adalah:
masjid, makam, istana dan benteng.
8. Arsitektur Kolonial
![]() |
Sumber: Pinterest |
Seni Arsitektur Kolonial atau dikenal juga dengan istilah Seni Arsitektur Renaisans ini dimulai dengan bangkitnya berbagai kerajaan
kolonial Eropa dari abad ke-16 hingga abad 20. Tren gaya baru Eropa diekspor
dan diadopsi berbagai wilayah di seluruh dunia lengkap dengan variasi regional.
Pada Arsitektur era ini terbagi lagi dalam beberapa periode, seperti Baroque
(rumit dan dirancang terlalu lama), Klasikisme (simetri dan
proporsional), Revivalisme (kebangkitan era arsitektur), Orientalisme
(Imitasi Budaya Timur), dan Art Nouveau (bentuk dan struktur organik).
9. Arsitektur Awal Modern
![]() |
Sumber: Pinterest |
Pada era ini adalah era arsitektur modern awal. Arsitektur jenis ini
berkembang di tahun 1900-an. Karakteristik arsitektur era ini terjadi
penyederhaan bentuk dan mulai menghapus beberapa ornamen klasik. Hingga
akhirnya padan tahun 1940-an gaya arsitektur ini diidentifikasi sebagai gaya
Internasional dan bisa diterima di berbagai regional.
10. Arsitektur Kontemporer
![]() |
Sumber: Pinterest |
Arsitektur jenis ini berkembang sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Arsitektur
jenis ini terdapat unsur Regionalisme (sense of placelessness),
Arsitektur Post-Modern (estetika yang beragam dan inovatif), Arsitektur
Dekonstruksi (fragmentasi dan kekacauan yang terkendali). Kemudian Arsitektur
era modern juga mengembangkan implementasi Arsitektur Ramah Lingkungan atau Green
Architecture.
Demikian ulasan yang mendeskripsikan karya seni arsitektur berdasarkan jenis dan sejarah perkembangannya. Bentuk-bentuk karya arsitektur berkembang sesuai kebutuhan peradaban manusia disetiap jaman yang berbeda-beda dan teknologi yang memajukan pembuatan bangunan-bangunan tersebut. Artikel terkait lainnya dapat menelusurui label seni arsitektur pada laman tegaraya.com
Belum ada Komentar untuk "Definisi Seni Arsitektur menurut Jenis dan Sejarahnya"
Posting Komentar